Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim Pembangunan RS Indonesia Berangkat ke Myanmar

Rudi Hendrik - Senin, 15 Mei 2017 - 14:59 WIB

Senin, 15 Mei 2017 - 14:59 WIB

330 Views

Presidium MER-C Faried Thalib (kiri), Ketua Pembangunan RS Indonesia Ichsan Thalib (tengah), dan pakar pertanahan Idrus Alatas (kanan) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Senin, 15 Mei 2017. (Foto: Rudi Hendrik/MINA)

MYANMAR.jpg" alt="" width="960" height="640" /> Presidium MER-C Faried Thalib (kiri), Ketua Pembangunan RS Indonesia Ichsan Thalib (tengah), dan pakar pertanahan Idrus Alatas (kanan) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Senin, 15 Mei 2017, sebelum bertolak ke Myanmar, (Foto: Rudi Hendrik/MINA)

 

Tangerang, 18 Sya’ban 1438/15 Mei 2017 (MINA) – Tim pembangunan dari lembaga medis kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) hari Senin ini meninggalkan Indonesia menuju Myanmar untuk melakukan peninjauan lokasi lahan tempat pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia.

Tim yang terdiri dari Ketua Pembangunan RS Indonesia Ichsan Thalib, Presidium MER-C Faried Thalib dan pakar pertanahan Idrus Alatas, terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Provinsi Banten pada pukul 11.00 WIB.

Idrus mengatakan, tim akan mengklarifikasi beberapa hal yang nanti dijelaskan kepada Menteri Kesehatan Myanmar tentang gambaran umum rumah sakit yang akan dibangun MER-C bersama Palang Merah Indonesia (PMI).

Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling  

“Kita akan memastikan detail desain yang kita buat, kita sesuaikan dengan kearifan lokal. Seperti pondasi yang belum ada data tanahnya, sehingga bisa kita investigasi dan memutuskan. Akan kita langsung putuskan saat itu juga,” ujar Idrus kepada wartawan MINA di bandara.

Ia mengungkapkan, pembangunan nanti akan berlangsung dua tahap. Dalam kunjungan pertama ini tim akan memastikan untuk membangun infrastrukturnya, seperti pondasi, meninggikan lahan yang ada dan lainnya.

“Karena berada di pinggir sungai, jadi harus ditinggikan. Langsung kita putuskan siapa yang nanti mengerjakan pekerjaan itu,” katanya. “Seminggu ini akan bekerja efektif. Jaringan sudah kita dapat di sana. Kita akan menggunakan kontraktor lokal, kita hanya mengatur saja.”

Pertengahan Maret lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi  menunjuk Salman Al-Farisi, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Kelembagaan menjadi ketua penghubung seluruh lembaga kemanusiaan yang ingin membantu dalam pencapaian misi ini.

Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel

RS Indonesia yang digagas itu nantinya akan dibangun di atas lahan seluas 4.000 meter persegi di desa Muaung Bwe, Mrauk.U, tepat di pinggir sebuah sungai di Rakhine. (L/RI-1/P1)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Indonesia
Indonesia
Palestina
Indonesia
Indonesia