Jakarta, 17 Sya’ban 1434/26 Juni 2013 (MINA) – Ketua Dewan Pembina Tim Pembela Muslim (TPM) Muhammad Mahendradatta,M.H. menegur keras media online dan jejaring sosial yang dengan mudah menyebarkan berita-berita yang berpotensi memunculkan fitnah sesama umat Islam.
Mahendradatta menanggapi fitnahan yang menimpa rekannya dr. Joserizal Jurnalis, Presidium MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) yang diberitakan sebagai syiah atau simpatisan syiah, padahal media yang bersangkutan belum mengadakan wawancara langsung dengan yang bersangkutan.
“Media online atau siapapun, terlebih media Islam, jangan mudah membuat dan menyebarkan berita yang memunculkan fitnah, apalagi terhadap sesama muslim,” katanya dalam acara diskusi bertema “Kenapa Suriah” di Universitas Yarsi Jakarta, Rabu (26/6).
Lebih lanjut Mahendradatta mengatakan agar semua elemen umat Islam merapatkan barisan dan menghindari saling serang satu sama lain.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
“Justru media Islam itu harus menjadi pemersatu demi terciptanya persatuan dan kesatuan antara sesama umat Islam. Bukan malah menjadi ajang fitnah dan perpecahan,” tambahnya.
Mahendradatta mengingatkan adanya undang-undang pencemaran nama baik melalui media online yang perlu diperhatikan. Jika itu dilanggar, sanksinya sudah pasti berat dan itu akan merugikan semua pihak.
“Yang terbaik tentu tetap mengedepankan prinsip ukhuwah Islamiyah agar tidak terjebak ke dalam perpecahan sesama umat Islam,” tegasnya.
Namun demikian, TPM siap memberikan bantuan hukum apabila ada media yang mencemarkan nama baik dr. Joserizal Jurnalis dan Lembaga Kemanusiaan MER-C, yang hingga kini sedang menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
RS Indonesia di bumi Palestina merupakan persembahan persaudaraan umat Islam Indonesia kepada warga Palestina yang sangat membutuhkan layanan kesehatan sehari-hari.
TPM selama ini dikenal karena menangani berbagai kasus kontroversial, mulai dari pembelaan hukum terhadap Ustadz Jafar Umar Thalib, Panglima Laskar Jihad Ahlus’sunnah Wal Jamaah (Aswaja), Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, juga beberapa terdakwa seperti Amrozi, Imam samudera dan Ali Ghufron
Sementara itu, salah seoran relawan kemanusiaan dan salah satu pendiri MER-C dr Henry Hidayatullah merasa sedih dan prihatin atas fitnah yang menyebut dr. Joserizal dan Lembaga Kemanusiaan MER-C terkait isu syiah di dalamnya.
Menurutnya, sepanjang dirinya mengikuti perjalanan jihad bersama Joserizal ke berbagai medan konflik mulai dari Ambon, Tual, Saparua, Sudan, Afghanistan sampai Gaza, hingga sekarang. Dirinya menyaksikan bahwa dr Joserizal dan Lembaga Kemanusiaan MER-C bukan syiah. (L/P04/P06/P10/P015/R1).
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI
Mi’raj News Agency (MINA)