Jakarta, 27 Rabi’ul Akhir 1435/27 Februari 2014 (MINA) – Sebanyak 19 relawan pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina tiba di tanah air Indonesia Kamis Siang (27/2).
Tim relawan yang berasal dari Pondok Pesantren Al-Fatah di berbagai wilayah itu adalah gelombang pertama relawan yang pulang ke Indonesia setelah selesai membangun fisik RS Indonesia di Gaza sekitar dua tahun lamanya, masih ada enam relawan yang akan pulang pada gelombang kedua.
Di Bandara Internasional Soekarno – Hatta, Jakarta, relawan yang bekerja atas nama Medical Emergency Rescue Commitee (MER-C), disambut penuh haru oleh anggota keluarga yang lama ditinggal.
Selain itu, kepulangan mereka dari misi kemanusiaan di Gaza, disambut pula oleh Imam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) H. Muhyidin Hamidi dan makmumnya (pengikutnya) serta para staf petinggi MER-C.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Menurut salah seorang relawan, mereka sempat kesulitan keluar dari Gaza melalui perbatasan Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir.
“Kami terpaksa tiga kali bolak-balik dari rumah sakit ke Rafah, karena kami belum bisa keluar. Pada kesempatan ketiga, atas izin Allah, kami berhasil tembus,” kata relawan Suyitno Martawiroji kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) saat tiba di Bogor, Jawa Barat.
Suyitno memaparkan, saat mereka keluar pada Selasa (25/2), Rafah dibuka bukan untuk umum, tapi khusus untuk rombongan umrah dari Gaza, hanya saja mereka harus membayar lebih mahal. “Sekeluarnya dari Gaza, semua pos kami lalui dengan mudah,” tambahnya.
Dari bandara, semua relawan menuju ke Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor. Di sana mereka disambut dan dijamu sebagai seorang “mujahid” oleh masyarakat sekitar pesantren yang merupakan basis utama Jama’ah Muslimin (Hizbullah).
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Sebelum kembali ke daerah asalnya masing-masing, pada kesempatan tersebut, para relawan berbagi pengalaman selama mereka di Gaza melakukan amal kemanusiaan dengan membangun RS Indonesia untuk rakyat Gaza dan berada di bawah tekanan blokade Israel dan Mesir. (L/P09/P12/EO2).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak