Bulagi Utara, Sulawesi Tengah, MINA – Basarnas menerima laporan dari nelayan lokal, Sabtu (8/6), pukul 10.30 Wita perihal penemuan mayat yang diduga korban KM Lintas Timur di perairan Bolubung, Bulagi Utara, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Lokasi kurang lebih 7 mil dari garis pantai Desa Bolubung
Setelah menerima informasi tersebut Kepala Kantor Basarnas Palu, Basrano, langsung mengarahkan KN SAR Bhisma menuju ke lokasi untuk mengevakuasi korban yang diduga penumpang KM Lintas Timur itu.
Setelah tiba dilokasi Pukul 13.07 waktu setempat, korban selanjutnya dimasukkan ke kantong jenazah dan diserahterimakan ke KN SAR Bhisma, untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Luwuk untuk proses indentifikasi.
“Iya betul ada penemuan sosok mayat yang diduga penumpang KM Lintas Timur, saat ditemukan kondisi mayat memakai liftjaket dan terdapat tatto di tangan sebelah tangan, namun korban belum bisa diindentifikasi”, tegas Basrano seperti disampaikan Humas Basarnas di Jakarta, Sabtu (8/6).
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Dengan penemuan korban ini maka total sementara korban yang sudah ditemukan dua orang yang terdiri dari satu korban selamat dan satu korban meninggal. Sementara korban yang masih dicari sebanyak 16 orang.
Seperti diberitakan, sebuah kapal pengangkut semen dikabarkan tenggelam di Perairan Luwuk. Informasi tersebut baru diterima oleh Kantor Basarnas Palu pada Selasa (4/6) pukul 17.00 Wita.
Adapun data kapal yakni KM Lintas Timur, GT 1720 ton, jenis kapal Kargo, panjang 80.10 m, muatan semen dengan rute Bitung-Morowali. Pemilik kapal PT Citra Baru Adi Nusantara.
Dari peristiwa tersebut satu korban bernama Yakub (33) beralamat Ambon ditemukan selamat oleh MV Nurbayaksar dan telah dievakuasi ke darat
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Dari keterangan korban selamat diketahui kronologis kejadian bahwa kapal yang membawa POB sebanyak 18 orang ini pada 28 Mei pukul 08.00 Wita berangkat dari Bitung menuju perusahaan IMIP Morowali. Pada 30 Mei kapal tersebut melintas di depan pulau Taliabu sekitar pukul 09.00 Wita.
Namun nahas pada 1 Juni tepat pukul 12.00 Wita kapal mengalami masalah pada motor lampu sehingga kapal tersebut berhenti untuk perbaikan selama sekitar 2 jam. Pukul 14.00 Wta kapal kembali berlayar menuju ke Morowali dengan kondisi kapal sedikit miring. Pada pukul 16.00 kapal bermasalah kembali dan semakin miring.
Dikarenakan air laut sudah masuk ke lambung kapal, kapten langsung menginstrusikan ke semua POB untuk meninggalkan kapal dengan menggunakan pelampung. Saat sudah melompat mereka semua membentuk lingkaran dan saling berpegangan.
Pada 2 Juni pukul 05.30 Wita enam orang POB memutuskan untuk berusaha berenang ke arah daratan. Pukul 20.00 Wita satu orang mengalami kelelahan dan meninggal dunia. Kemudian kelima orang tersebut meninggalkan korban dan mereka mencoba berenang kembali. Pada 3 Juni pukul 02.00 Wita satu orang lagi meninggal dunia karena kelelahan.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Selanjutnya ketiga korban tersebut mencoba melanjutkan berenang lagi. Pukul 03.00 Wita salah satu dari mereka terpisah dan tersisa dua orang lagi yang mencoba bertahan dengan berenang. Namun pada 4 Juni pukul 05.30 Wita satu orang lagi terpisah dan tinggal satu lagi yaitu Yakub yang mencoba bertahan dengan berenang mengejar batang pohon.
Yakub berhasil meraih batang pohon mengapung. Pukul 14.00 Wita ada Kapal India yang lewat dan mengevakuasi Yakub ke kapal tersebut sambil menghubungi kapal lain. Dan pada pukul 16.00 Wita Kapal LNG tiba dan mengevakuasi Yakub ke perusahaan LNG di Batui dan telah dirujuk ke RSUD Luwuk untuk pemeriksaan lebih lanjut. (R/R11/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian