Banyuwangi, MINA – Pencarian terhadap kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali mulai menemukan titik terang memasuki hari ke-delapan, Rabu (9/7).
Kapal perang KRI Pulau Fanildo yang dikerahkan TNI AL berhasil mendeteksi obyek yang diduga kuat sebagai bangkai kapal tersebut.
“Dari hasil pemindaian sonar, tampak obyek pada kedalaman 49 meter, sekitar 30 meter dari kabel bawah laut,” kata Komandan Gugus Tempur Laut Koarmada II, Laksamana Pertama TNI Endra Hartono di Banyuwangi.
Ia menyampaikan, posisi bangkai kapal tersebut ditemukan bergeser sejauh 800 meter dari titik awal lokasi kapal dinyatakan tenggelam. Tim penyelam TNI AL telah mengambil dokumentasi berupa foto visual menggunakan kamera bawah laut untuk memastikan kondisi bangkai kapal.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Kamis Ini Berawan, Sebagian Berpotensi Hujan Ringan
Pada malam harinya, KRI Spica dikerahkan untuk melakukan validasi lebih lanjut terhadap data yang telah dikumpulkan oleh KRI Pulau Fanildo. Sementara itu, aktivitas penyelaman masih menunggu pembaruan kondisi cuaca di perairan Selat Bali yang hingga kini dinilai belum kondusif.
Sejauh ini, tim SAR gabungan telah berhasil mengidentifikasi 11 korban dari insiden tenggelamnya kapal tersebut. Satu jenazah masih dalam proses identifikasi, sedangkan pencarian terhadap 23 korban lainnya masih terus dilakukan.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) lalu. Basarnas melaporkan bahwa kapal tersebut mengangkut 65 orang yang terdiri atas 53 penumpang dan 12 kru kapal. Selain itu, kapal juga membawa 22 unit kendaraan.
Namun, hingga kini masih terjadi ketidakpastian mengenai jumlah pasti penumpang yang berada di dalam kapal. Diduga, data manifes yang tercatat tidak mencerminkan jumlah penumpang sebenarnya, sehingga menyulitkan proses evakuasi dan identifikasi korban. []
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Membaik, Mencapai Pada Level 89 AQ
Mi’raj News Agency (MINA)