Ankara, MINA – Tim tanggap bencana Turkiye masih menunggu persetujuan Israel di perbatasan Gaza untuk memasuki wilayah Palestina, guna membantu operasi pencarian dan penyelamatan.
Tim beranggotakan 81 orang dari tim penanggulangan bencana AFAD berangkat ke perbatasan Gaza lebih dari sepekan yang lalu, dengan membawa peralatan pencarian dan penyelamatan khusus, termasuk alat pendeteksi jenazah dan anjing pelacak terlatih. The New Arab melaporkan.
Namun, mereka membutuhkan persetujuan Israel untuk memasuki Gaza, yang sebagian besar telah hancur menjadi puing-puing setelah dua tahun pemboman brutal Israel yang telah menewaskan lebih dari 68.000 warga Palestina.
“AFAD masih menunggu di perbatasan. Israel masih belum mengeluarkan izin apa pun,” ungkap seorang sumber dari Kementerian Pertahanan, Kamis (30/10).
Baca Juga: AS-Israel Bersiap Ajukan Resolusi untuk Ubah Status Quo Masjid Al-Aqsa
Hubungan Israel dengan Turkiye memburuk sejak genosida di Gaza dimulai pada Oktober 2023, dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menentang kehadiran Turkiye di Gaza.
Ankara berharap perannya sebagai penjamin gencatan senjata Gaza baru-baru ini akan memberinya pengaruh dan memungkinkannya berpartisipasi dalam misi penjaga perdamaian internasional yang sedang disusun.
Sumber kementerian tersebut mengatakan, upaya pembentukan satuan tugas sedang berlangsung. Turkiye “masih berkomunikasi” dengan mitra-mitranya mengenai partisipasi, dan militernya siap untuk terlibat jika diperlukan.
“Turkiye adalah salah satu arsitek gencatan senjata dan telah menandatangani perjanjian tersebut. Kami telah melakukan semua persiapan dan sedang menunggu,” kata sumber tersebut.
Baca Juga: Yerusalem Lockdown Imbas Protes Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri Israel Gideon Saar mengatakan hanya negara-negara yang “setidaknya bersikap adil” terhadap Israel yang dapat mengirim pasukan untuk mengamankan Gaza, mengesampingkan partisipasi Turkiye karena “pernyataan bermusuhan” dan “tindakan diplomatik dan ekonomi” terhadap Israel.
“Tidak masuk akal bagi kami untuk membiarkan pasukan bersenjata mereka memasuki Jalur Gaza, dan kami tidak akan menyetujuinya,” tambahnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tolak Wajib Militer, Ratusan Ribu Yahudi Ultra-Ortodoks Gelar Demo di Yerusalem Barat
 




 
 
								 








 
															 
															 
															 
															 
															 
 
 
															 
															 
															 
															 
															



 
															 Mina Indonesia
Mina Indonesia Mina Arabic
 Mina Arabic Mina Sport
 Mina Sport Mina Preneur
 Mina Preneur