Aceh, 29 Rabiul Awwal 1438/29 Desember 2016 (MINA) – Tim kedua dari Ukhuwah Alfatah Rescue (UAR) mulai melakukan kegiatan sejak kedatangannya di Pidie Jaya, Senin, (26/12) lalu.
Koordinator Lapangan UAR untuk Aceh, Sulardi kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis, (29/12) mengatakan bahwa sudah mulai mendirikan rumah darurat untuk tinggal sementara bagi korban bencana gempa di Aceh.
“Tim mendidirikan rumah untuk tinggal sementara korban bencana gempa di Aceh. Selain itu juga merekonstruksi beberapa bangunan yang rusak akibat gempa. Kami juga membenahi saluran air dan got untuk fasilitas umum warga Aceh,” ujarnya.
Warga masih menunggu bantuan dari pemerintah terutama bantuan tenda darurat, pasalnya hingga kemarin malam gempa susulan masih kerap terjadi.
Baca Juga: Indonesia Dukung Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
“Sambil menunggu bantuan turun dari pemerintah, tentu kami kasihan melihat warga yg masih tinggal di tenda terpal sederhana. Seperti yang dialami seorang nenek yg tinggal di Posko Gampong Deah Ujong Baroh, dia harus tidur sendiri di tenda terpal, tanpa tutup di kanan kirinya, tentu ia kedinginan. Makanya kami berinisiatif bantu bangunkan rumah darurat,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah telah menjanjikan dana stimulan 40 juta bagi rumah warga Aceh yang ambruk terkena gempa, dan 20 juta bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan.
UAR juga pernah melaksanakan operasi SAR-nya di beberapa bencana di Indonesia seperti gempa Padang, Gunung Merapi meletus di Yogyakarta, gempa dan tsunami Pangandaran, gempa Pengalengan, juga tsunami Aceh, serta konflik Ambon dan Poso.
Pada kejadian Tsunami Aceh, Tim UAR dikenal dengan nama “Tim Penyapu Mayat”. Tak kurang sejumlah 700-an mayat berhasil dievakuasi dan dimakamkan saat itu. (L/ari/B01/RI-1).
Baca Juga: Gandeng MER-C dan Darussalam, AWG Gelar Pelatihan Pijat Jantung
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)