Solo, MINA – Timnas Mali menjadi satu-satunya wakil Afrika yang tersisa di babak semifinal Piala Dunia U-17 2023, mereka ingin menorehkan sejarah melanjutkan langkah para pemain muda Mali U17 hingga partai final.
Pelatih Timnas U17 Mali, Soumaila Koulibaly mengatakan keyakinannya tim memiliki kapasitas untuk mencapai laga puncak Piala Dunia U17 yang akan berlangsung di Stadion Manahan Solo awal Desember mendatang.
“Kami sudah bekerja keras agar bisa sampai di sini. Kami satu-satunya tim dari Afrika yang mencapai semifinal ini,” kata Koulibaly dalam jumpa pers pre-match jelang semifinal kontra Prancis U17 yang dikutip MINA, Selasa (28/11).
“Tentu kami ingin melanjutkan langkah kami dengan para pemain muda ini. Tampil di Piala Dunia tentu mimpi kami adalah meraih trofi. Di sini kami berupaya untuk mencetak gol di laga nanti,” ujarnya dalam rilis resmi yang diterima.
Baca Juga: Kemenag Kerahkan 50 Ribu Penyuluh Agama untuk Cegah Judi Online
Mali U17 dijadwalkan akan bertemu Prancis U17 di laga semifinal Piala Duni U17 2023 di Stadion Manahan, Solo, petang nanti, Selasa (28/11), Prancis jelas bukan lawan enteng karena menjadi salah satu unggulan.
Prancis jadi satu-satunya tim yang belum pernah kebobolan di waktu normal pertandingan. Prancis memiliki pertahanan paling tangguh di turnamen ini dan belum pernah dibobol.
Sementara Mali justru menjadi salah satu tim paling produktif dengan mencetak 14 gol di turnamen ini. Maka tidak berlebihan jika Koulibaly menilai laga ini bakal sulit.
“Ini akan jadi pertandingan yang sulit. Prancis sudah melewati itu saat melawan Uzbekistan di pertandingan yang sangat melelahkan. Tetapi kami juga bisa mengalahkan Maroko dengan ofensif,” ujar Koulibaly.
Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
“Dengan segala hal yang sudah kami prediksi sebelumnya, tentu kami akan mempersiapkan segalanya, karena laga ini akan menjadi laga yang terbuka,” lanjutnya.
Koulibaly juga memastikan jika dirinya telah menganalisis permainan, baik timnya sendiri maupun calon lawan dengan menonton semua pertandingan sendiri maupun Prancis. Dia meyakini bahan yang telah diperolehnya akan bisa mendukung penampilan Timnas Mali U17.
Ini akan jadi semifinal kedua bagi Mali di Piala Dunia U17. Pada edisi 2017, Mali gagal melaju lebih jauh dari empat besar setelah kandas di tangan Brasil 2-0.
Sang kapten, Ibrahim Diarra menegaskan dirinya tidak ingin mengulangi kegagalan mereka di semifinal Piala Afrika U17 (CAF) di Aljazair, Mei 2023.
Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda
Mereka gagal ke final setelah dikandaskan Maroko. Setelah kesialan di Aljazair, Diarra mengaku menargetkan mencapai final di Piala Dunia U17.
“Di Piala Afrika, saya dan Ibrahim (Kanate) sama-sama gagal mengeksekusi penalti, tetapi itulah sepak bola, dan kami tidak menyerah. Kami bangkit kembali, dan itu bagus. Kami pun sebelum laga (perempat final), juga telah berkata satu sama lain bahwa kita tidak akan mengulangi hal itu,” sambung Diarra.
Diarra memastikan bahwa timnya bakal habis-habisan dan tampil percaya diri saat menghadapi Prancis. (R/R11/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga