Timor-Leste Resmi Bergabung dengan ASEAN

Dili, MINA – Timor-Leste akan resmi menjadi anggota penuh Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) mulai Oktober 2025, menandai berakhirnya proses panjang selama 14 tahun sejak pengajuan pertama pada 2011, sebagaimana dilaporkan Deutsche Welle, Kamis (2/10).

Konfirmasi keanggotaan ini disampaikan pekan lalu saat kunjungan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ke Dili. Anwar menegaskan bahwa kehadiran Timor-Leste akan membawa manfaat besar bagi kawasan dan menjanjikan perayaan besar pada momen peresmian resmi.

Bagi Timor-Leste, yang meraih kemerdekaan pada 2002, bergabung dengan ASEAN merupakan langkah strategis untuk memperkuat integrasi ekonomi sekaligus menjaga kedaulatan politik. Proses resmi keanggotaan dimulai pada 2022, namun persetujuan penuh dari seluruh negara anggota baru tercapai kini.

Sharon Seah, peneliti dari Singapura, menilai bahwa keanggotaan ini membuka ruang baru bagi pembangunan ekonomi Timor-Leste.

Dengan bergabungnya negara ini, ASEAN kini memiliki 11 anggota, setelah berdiri sejak 1967 dengan 10 negara anggota awal. Malaysia, yang menjadi ketua ASEAN tahun ini, termasuk pendukung utama keanggotaan penuh Timor-Leste.

Dalam pertemuan bilateral, Perdana Menteri Timor-Leste Xanana Gusmao dan Anwar Ibrahim membahas kerja sama strategis, sepakat memperkuat hubungan di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.

Sementara itu, masyarakat Timor-Leste menyambut positif keanggotaan ini, berharap langkah tersebut dapat membuka lapangan kerja dan peluang ekonomi. Namun, sebagian lain masih skeptis terhadap manfaat nyata yang akan dirasakan rakyat.

Dengan populasi sekitar 1,3 juta jiwa, Timor-Leste memiliki ekonomi terkecil di kawasan dan sangat bergantung pada pendapatan minyak. Meski demikian, negara muda ini menyimpan potensi besar berkat dominasi populasi muda yang aktif dan kreatif.

Bergabungnya Timor-Leste ke ASEAN menandai babak baru perjalanan negara muda tersebut. Langkah ini membawa harapan integrasi regional yang lebih kuat, sekaligus menuntut kesiapan menghadapi tantangan pembangunan domestik yang masih harus diatasi. []