Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Rabu (11/6) bahwa personel AS sedang dipindahkan dari Timur Tengah karena “itu bisa menjadi tempat yang berbahaya.”
Dilansir dari Ariana News, Reuters melaporkan sebelumnya pada Rabu, AS sedang mempersiapkan evakuasi sebagian kedutaannya di Irak dan akan mengizinkan tanggungan militer untuk meninggalkan lokasi di sekitar Timur Tengah karena meningkatnya risiko keamanan di kawasan tersebut, menurut sumber AS dan Irak.
Empat sumber AS dan dua sumber Irak tidak mengatakan risiko keamanan apa yang mendorong keputusan tersebut.
Seorang pejabat AS mengatakan, Departemen Luar Negeri telah mengizinkan keberangkatan sukarela dari Bahrain dan Kuwait.
Baca Juga: Pesawat Air India Jatuh Usai Lepas Landas, Bawa 242 Penumpang
Departemen Luar Negeri memperbarui nasihat perjalanan di seluruh dunia pada Rabu malam untuk mencerminkan sikap AS terkini. “Pada tanggal 11 Juni, Departemen Luar Negeri memerintahkan keberangkatan personel pemerintah AS yang tidak darurat karena meningkatnya ketegangan regional,” kata nasihat tersebut.
Keputusan AS untuk mengevakuasi sejumlah personel muncul pada saat yang tidak menentu di kawasan tersebut. Upaya Trump untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran tampaknya menemui jalan buntu dan intelijen AS mengindikasikan bahwa Israel telah membuat persiapan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, demikian bunyi laporan tersebut.
“Mereka dipindahkan karena tempat itu bisa jadi berbahaya, dan kita lihat saja apa yang terjadi,” kata Trump kepada wartawan. “Kami telah memberikan pemberitahuan untuk pindah.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: HALO Trust: Seperlima Penduduk Afghanistan Berisiko Kena Ranjau Darat