Gaza, MINA – Federasi Umum Serikat Pekerja Palestina (PGFTU) pada Senin (21/1) memperingatkan, tingkat kemiskinan di Jalur Gaza telah melebihi 80 persen.
Federasi itu mengatakan, tingkat kemiskinan dan pengangguran telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Jalur Gaza, demikian Alray melaporkan yang dikutip MINA.
“Tingkat kemiskinan melebihi 80 persen. Sementara itu, tingkat pengangguran telah mencapai lebih dari 54,9 persen di wilayah yang diblokade, dan keduanya merupakan indikator serius dari situasi ekonomi yang memburuk di Gaza,” ungkap Federasi itu dalam pernyataannya.
Federasi menjelaskan, jumlah orang yang menganggur telah mencapai lebih dari 295.000 orang selama tahun 2018.
Baca Juga: Rudal Balistik, Roket, dan Drone Hezbollah Hujani Tel Aviv
Federasi menambahkan, pekerja Palestina di Gaza telah hidup dalam kondisi bencana selama lebih dari 12 tahun sejak Israel memulai blokade di Jalur Gaza.
Hal itu menyebabkan kehancuran besar-besaran di sektor ekonomi, infrastruktur dan ketidakmampuan pemerintah untuk berkontribusi memikul tanggung jawabnya terhadap warga Jalur Gaza.
PGFTU meminta pemerintah Palestina untuk mencabut sanksi yang dijatuhkan di Jalur Gaza dan memberikan bantuan darurat serta proyek-proyek pembangunan untuk meringankan penderitaan pekerja Palestina.
Federasi itu juga mengimbau masyarakat internasional untuk ikut memikul tanggung jawabnya terhadap tindakan pasukan Israel dan meminta Mesir agar membuka kembali jalur perbatasan Rafah untuk masuknya bahan-bahan dasar ke Jalur Gaza. (T/Ais/R01)
Baca Juga: Kurang Ajar! Tentara Zionis Israel Kencingi Al-Quran
Mi’raj News Agency (MINA)