Kuala Lumpur, MINA – Islamic Tourism Center (ITC) Malayasia kembali menggelar Bulan Wisata Syariah (Islamic Tourism Mont/ITM), mulai 16 Agustus – 30 September 2024, untuk meningkatkan geliat pariwisata di negara tersebut.
Tahun ini, ITM menyoroti ekosistem Pariwisata dan Perhotelan Ramah Muslim (MFTH) Malaysia, yang melibatkan fasilitas dan kegiatan yang disesuaikan dengan selera wisatawan domestik dan internasional.
ITC dan ITM 2024 juga akan menyelenggarakan World Islamic Tourism Conference (WITC) ke-4 pada tanggal 12 dan 13 September, selain workshop pelatihan lainnya yang diselenggarakan oleh ITC dan mitra lainnya, untuk menyambut kunjungan wisatawan menjelang Tahun Kunjungan Malaysia 2026 (Visit Malaysia 2026).
“Malaysia berada pada posisi yang tepat untuk menampilkan acara seperti ITM, perpanjangan dari ekosistem MFTH yang layak dan program pengakuan yang memiliki reputasi tinggi seperti Jaminan dan Pengakuan Pariwisata Ramah Muslim dan Perhotelan dan Pemandu Wisata Ramah Muslim (MFTG),” ujar Direktur Jenderal ITC, Nizran Noordin.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“ITM memberikan manfaat bagi konsumen dan pemasok, membuka peluang bisnis bagi masyarakat Malaysia untuk meningkatkan pengalaman pariwisata melalui pertunjukkan, yang merayakan budaya dan tradisi kami,” tambahnya.
“Penyelenggaraan ITM juga tepat waktu karena memenuhi aspirasi pemerintah untuk menjadikan Malaysia sebagai Pusat Transit Umrah Asia, menawarkan produk dan layanan yang relevan dengan keinginan dan kebutuhan jamaah haji dan wisatawan Muslim. Peluang ekonominya sangat besar. Kami mengundang organisasi lokal dan internasional yang beroperasi di Malaysia untuk bergabung dengan ITM sebagai mitra kami,” kata Nizran.
Tahun lalu, 125 organisasi bergabung dengan ITM sebagai mitra strategis. Upaya terpadu antara ITC dan mitra strategis ini menghasilkan promosi dan penawaran MFTH yang menampilkan beragam budaya dan atraksi pariwisata Malaysia, yang selanjutnya memperkenalkan bisnis MFTH sebagai saluran untuk menghasilkan pendapatan dan prospek pertumbuhan bisnis yang akan terus berlanjut pada tahun ini.
ITM sebelumnya digelar sebagai Islamic Tourism Week pada tahun 2022 yang bertujuan untuk membuka pasar bagi para pelaku industri melakukan reposisi pelaku usaha di industri tersebut, bersamaan dengan dibukanya kembali perbatasan internasional Malaysia pada tanggal 1 April 2023.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
Festival ini kemudian berkembang menjadi Islamic Tourism Month (ITM) setelah menerima respon yang menggembirakan dari masyarakat dan penyedia layanan. []
Mi’ra News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun