Jakata, MINA – Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) dan TNI-AL akan bergabung serta bertukar keterampilan dalam latihan militer bersama (Latma) “Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT)” ke-23 yang akan berlangsung pada 7-13 Agustus.
Kegiatan latihan lapangan akan digelar di Surabaya, sementara kegiatan di laut dan udara akan bertempat di Laut Jawa dan Laut Bali. Latma bertujuan untuk memperkuat kerja sama keamanan maritim antara AS dan Indonesia.
“Sebagai bangsa maritim yang memiliki kesamaan nilai-nilai dan kepentingan strategis, Amerika Serikat dan Indonesia memiliki kemitraan angkatan laut yang komprehensif dan terus berkembang, yang didasari oleh rasa saling menghormati,” ungkap Laksamana Muda Don Gabrielson, Komandan Gugus Tugas 73 Angkatan Laut AS, seperti dalam keterangan resmi Kedutaan Besar AS di Jakarta yang diterima MINA, Kamis (7/9).
“Amerika Serikat menghormati peran Indonesia sebagai pemimpin di kawasan dalam bidang keamanan maritim, dan kami ingin membantu Indonesia meningkatkan kemampuannya dalam menjaga stabilitas dan melindungi sumber dayanya,” Gabrielson menambahkan.
Ia juga mengatakan CARAT mempererat kemitraan maritim AS dan Indonesia serta memainkan peran penting dalam menciptakan rasa saling percaya, kekeluargaan, dan persahabatan selama lebih dari 23 tahun. “Kapan pun angkatan laut kita bekerja sama, kami selalu melihat manfaatnya bagi kedua pihak,” ujarnya.
Di samping prajurit TNI AL, CARAT kali ini juga akan diikuti oleh lebih dari 300 personil angkatan laut dan Korps Marinir AS. Latma ini akan menampilkan serangkaian pelatihan di laut mencakup pertempuran permukaan, penanggulangan teroris dan perompakan di atas kapal (Visit, Board, Seach, and Seizure atau VBSS), latihan persenjataan serta operasi patroli laut.
Kegiatan lainnya mencakup serangkaian seminar, yang memberikan kesempatan bagi kedua pihak untuk berbagi praktik terbaik terkait taktik di angkatan laut.
Kegiatan ini juga menjadi ajang pertukaran keterampilan dalam bidang kemaritiman, seminar bidang penerbangan, hukum militer, dan simposium pertempuran permukaan laut. Kelompok musik Armada ke-7 dan Satuan Ekspedisi Marinir III AS juga akan mengadakan sejumlah kegiatan budaya bersama kelompok musik Koarmatim TNI- AL yang dipersembahkan untuk warga Surabaya.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“TNI AL adalah mitra yang sangat berharga bagi kami dan kami bekerjasama untuk memastikan keamanan maritim,” ungkap Kolonel Laut Lex Walker, komandan Destroyer Squadron 7.
“CARAT Indonesia merupakan kesempatan yang unik bagi kedua angkatan laut untuk bekerja sama lebih erat lagi dan meningkatkan keterampilan,” tambahnya.
Unit-unit angkatan laut AS yang terlibat dalam latihan ini mencakup kapal ekspedisi transportasi cepat USNS Fall River (T-EPF-4), pesawat patroli maritim P-3C Orion, dan personil marinir AS dari Satuan Ekspedisi Marinir III.
Indonesia telah mengikuti latma CARAT sejak 1995. Setelah lebih dari dua dekade latma tahunan tersebut digelar, CARAT Indonesia tetap menjadi contoh kerjasama yang berkembang dalam tingkat kompleksitasnya dan memungkinkan kedua angkatan laut menyempurnakan operasi dan taktik dalam menghadapi tantangan yang bersifat tradisional maupun non-tradisional yang mengancam keamanan laut.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
CARAT Indonesia adalah bagian dari rangkaian pelatihan bilateral yang lebih luas yang digelar oleh Angkatan Laut AS bersama sembilan mitra angkatan laut di Asia Selatan dan Asia Tenggara guna menghadapi prioritas keamanan bersama dalam bidang maritim, memperkuat kerja sama maritim, serta meningkatkan daya interoperabilitas di antara para peserta latihan.
Komandan Satgas 73 dan Destroyer Squadron 7 juga membuat rencana lanjutan, mengelola sumber daya dan mendukung secara langsung pelaksanaan pelatihan bilateral kelautan seperti rangkaian CARAT, Kegiatan Pertempuran Angkatan Laut (NEA) bersama Vietnam, dan latihan gabungan multilateral Southeast Asia Cooperation and Training (SEACAT). (R/R11/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.