Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingkatkan SDM Jadi Fokus Indonesia Saat Ini

Risma Tri Utami - Rabu, 28 Februari 2018 - 10:15 WIB

Rabu, 28 Februari 2018 - 10:15 WIB

147 Views ㅤ

(Foto: Humas)

(Foto: Humas)

Jakarta, MINA – Saat ini, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) adalah salah satu tantangan utama yang tengah hadapi Indonesia. K arena itu, peran perguruan tinggi untuk mencetak lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi semakin penting di era Revolusi 4.0 ini.

Hal tersebut disampaikan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dalam sambutannya ketika melakukan pelantikan Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), di Jakarta, Selasa (27/2).

“Pimpinan perguruan tinggi dan Kopertis memikul tanggung jawab besar dalam upaya ini,” kata Nasir sebagaimana keterangan pers yang diterima MINA.

Pemimpin Perguruan Tinggi Negeri dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang dilantik, yaitu:
1. Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng sebagai Rektor Universitas Syah Kuala;
2. Dedy Mairuhu, ST, MM sebagai Direktur Politeknik Negeri Ambon;
3. Dr. Muhammad Ilham Maulana, ST, MT sebagai Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah 13 Aceh;
4. Agung Nugroho M, S.Pd, M.Pd sebagai Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah 14 Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Sore Hari Ini

Menteri Nasir menggarisbawahi tiga poin penting untuk menjaga moral institusi pendidikan tinggi. Pertama, terciptanya good university governance atau tata kelola universitas yang baik.

“Ciri tata kelola yang baik tersebut memiliki empat elemen utama yang harus dilakukan. Yaitu transparansi, terciptanya transparansi di lingkungan perguruan tinggi, tidak akan menimbulkan kurigaan antara satu pihak dengan yang lain dalam melaksanakan tugas.

Selanjutnya fairness, jujur kepada siapapun dan tidak berpihak. Ketiga adalah accountability, hendaknya apapun yang dikerjakan dikemudian hari dapat dipertanggung. Dan yang terakhir Responsibility, dapat bertanggung jawab terhadap yang sudah dikerjakan,” jelas Nasir.

Kedua adalah pembinaan yang baik. Menteri Nasir berharap para stakeholder di lingkungan pendidikan tinggi dapat dibina dengan baik sehingga dapat meningkatkan baik mutu perguruan tinggi, kualitas lulusan, kulitas birokrasi maupun kualitas pelayanan publik.

Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online

Menristekdikti mendorong baik instansi pusat Kemenristekdikti maupun perguruan tinggi dan Kopertis untuk senantiasa melakukan reformasi birokrasi sehingga dapat terwujud pelayanan yang prima baik kepada publik internal maupun eksternal.

Sehingga, para stakeholder mendapat layanan yang baik dan optimal dari institusi pendidikan tinggi dan mengurangi keluhan terhadap kualitas layanan publik yang ada. “Pejabat bukan dilayani, tapi melayani,” tegas Menteri Nasir.

Nasir meminta baik Rektor, Direktur; maupun Sekretaris Pelaksana yang baru dilantik untuk senantiasa melakukan koordinasi baik secara internal maupun koodinasi dengan Kementerian, sehingga seluruh program dan kebijakan yang dicanangkan oleh Kemenristekdikti dapat dijalankan secara optimal sampai ke tingkat terbawah.

Nasir juga berpesan kepada Sekretaris Pelaksana Kopertis yang baru dilantik untuk selalu berkoordinasi dengan perguruan tinggi swasta yang ada di bawah naungannya.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Nasir menambahkan, Kopertis harus tetap berkoordinasi meski tidak bertatap muka secara langsung, dengan kecanggihan teknologi informasi saat ini menjadi tiada batasan lagi untuk terus berkoordinasi.

“Jika ada gejolak jangan dibiarkan berlarut-larut, dan segera tangani. Jangan sampai universitas-universitas yang berada di wilayah Kopertis melakukan tindakan melawan hukum,” ujarnya.

Menteri Nasir berharap, pejabat yang baru dilantik dapat bekerjasama dengan pejabat lama sehingga menghasilkan kesinambungan dalam upaya menghasilkan sumber daya yang berkualitas, baik dari Perguruan Tinggi Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta.

“Tugas ini adalah tugas yang tidak ringan. Tugas makin berat, tantangan makin berat di era persaingan global saat ini,” katanya. (R/R09/RS1)

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
MINA Millenia
Kolom
MINA Millenia