Jepang, 18 Muharram 1436/11 November 2014 (MINA) – Untuk meningkatkan jumlah wisatawan muslim, pemerintah Jepang mengundang para ahli dari Malaysia untuk andil dalam meningkatkan proses tersebut.
Rahanim Adb Rahim dari Kuala Lumpur menyatakan, makanan tradisional Jepang seperti tempura merupakan aset yang bisa dijual kepada wisatawan Muslim asal dikemas secara halal.
“Hal ini tidak sesulit seperti yang kita pikir,” kata Rahanim saat di Tokyo Skytree, memenuhi undangan pemerintah Jepang. ABC news melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Hal itu merupakan berita baik bagi para pejabat kementerian pariwisata Jepang yang melakukan strategi industri pariwisata dengan target Muslim diseluruh dunia, khususnya Timur Tengah.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menggagas peningkatkan wisatawan muslim sebagai bagian dari rencana revitalisasi sektor pariwisata. Pemerintah berharap bisa menggaet sedikitnya 20 juta turis Muslim.
Pariwisata Jepang turun secara signifikan setelah gempa bumi dan tsunami 2011, disertai perselisihan teritorial antara China dan Jepang.
Menurut data Jepang National Tourism Organization, terdapat 9,7 juta wisatawan asing yang berkunjung sejak Januari sampai September tahun ini, meningkat 26 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Jumlah terbesar dari negara-negara Muslim berasal dari Malaysia dan Indonesia. Malaysia memiliki 158.500 pengunjung dalam sembilan bulan pertama 2014, naik 52,3 persen, dan Indonesia mengalami peningkatan 13,4 persen menjadi 111.400 pengunjung.
Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina
Mulai tahun 2013, dengan pembebasan visa membuat lebih mudah bagi wisatawan Indonesia untuk mengunjungi Jepang. (T/P007/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Filipina Kembali Dihantam Badai