Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi wilayah Suriah yang diduduki Israel pada Selasa (17/12), untuk melakukan penilaian terkait pengerahan militer di sana, menurut kantornya.
Sebuah pernyataan yang dirilis oleh kantornya mengatakan, Netanyahu bertemu dengan Menteri Pertahanan, Kepala Staf Militer, dan pejabat lainnya di puncak Gunung Hermon (Jabal Al-Sheikh) di sisi perbatasan Suriah. Anadolu Agency melaporkan.
“Perdana Menteri meninjau pengerahan IDF (militer) di daerah tersebut dan menetapkan pedoman untuk masa mendatang,” kata pernyataan itu.
Daerah tersebut merupakan bagian dari Dataran Tinggi Golan, yang telah diduduki Israel sejak Perang Timur Tengah 1967.
Baca Juga: Israel Serang Markas AL Rusia di Suriah
Kunjungan Netanyahu dilakukan setelah Pengadilan Distrik Tel Aviv menyetujui permintaannya menunda jadwal kehadirannya untuk bersaksi dalam persidangan korupsinya.
Kantor Netanyahu membantah laporan bahwa ia melakukan perjalanan ke Mesir untuk menyelesaikan gencatan senjata Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.
Pada Jumat, Menteri Pertahanan Israel Katz, memerintahkan tentara untuk mempersiapkan kehadiran yang lebih lama di Gunung Hermon selama musim dingin.
Menurut penyiar publik Israel, KAN, Katz menekankan pentingnya strategis mempertahankan kehadiran di puncak setinggi 2.800 meter, yang menghadap ke Damaskus.
Baca Juga: Anggota Parlemen Inggris Serukan Penghentian Pasokan Senjata ke Israel
Israel telah mengintensifkan serangan udara di seluruh Suriah dalam beberapa hari terakhir, menargetkan lokasi militer, menyusul penggulingan rezim Bashar Assad pada tanggal 8 Desember oleh kelompok oposisi, yang jelas-jelas melanggar kedaulatan Suriah.
Israel juga menyatakan runtuhnya Perjanjian Pelepasan 1974 dengan Suriah, yang telah menetapkan zona penyangga demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Militer Israel sejak itu telah mengerahkan pasukan ke zona penyangga, sebuah tindakan yang dikutuk oleh PBB dan beberapa negara Arab. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Vanuatu Alami Kerusakan Parah Imbas Gempa Magnitudo 7,4