Beijing, MINA – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada Sabtu (10/12) mengatakan bahwa Amerika memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza “mengecewakan dan disesalkan.”
“Sangat mengecewakan dan disesalkan, bahwa rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza diveto,” kata Zhang Jun, perwakilan tetap Tiongkok untuk PBB, pada X, demikian Anadolu Agency.
Zhang Jun juga mengatakan, bahwa rancangan tersebut memiliki hampir 100 sponsor bersama dan Tiongkok adalah salah satunya.
“Meski resolusi tersebut diveto, pandangan masyarakat internasional sangat jelas: gencatan senjata kemanusiaan adalah prioritas utama,” katanya.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
“Kami tidak akan berhenti, tetapi terus melakukan upaya menyelamatkan nyawa warga sipil, menegakkan keadilan, dan mengupayakan perdamaian.”
Dalam pernyataan terpisah, Zhang mengatakan bahwa memaafkan berlanjutnya pertempuran sambil mengaku peduli terhadap kehidupan dan keselamatan orang-orang di Gaza dan kebutuhan kemanusiaan di sana adalah hal yang “kontradiksi”.
“Membiarkan berlanjutnya pertempuran sambil menganjurkan pencegahan meluasnya konflik adalah tindakan yang menipu diri sendiri. Membiarkan berlanjutnya pertempuran sambil tetap menyebutkan perlindungan perempuan dan anak-anak serta hak asasi manusia adalah tindakan yang sangat munafik. Semua ini menunjukkan sekali lagi apa itu standar ganda,” tegas Zhang.
Dia mendesak Zionis Israel untuk memperhatikan seruan komunitas internasional dan menghentikan “hukuman kolektif” terhadap warga sipil di Gaza.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Kami mendukung mediasi diplomatik lebih lanjut untuk mendorong pembebasan dini semua orang yang ditawan,” ujarnya.
Kami menyerukan kepada semua pihak untuk mengakhiri pertempuran di Gaza, dan tetap menghidupkan harapan kelangsungan hidup rakyat Palestina, dan harapan perdamaian di kawasan Timur Tengah,” duta besar dikatakan.
Amerika Serikat pada Jumat (10/12) memveto resolusi tersebut, yang diajukan oleh UEA dan didukung oleh lebih dari 90 negara anggota. Ada 13 suara mendukung, sedangkan Inggris abstain.
Zionis Israel melanjutkan serangan militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah berakhirnya jeda kemanusiaan selama sepekan dengan Pejuang perlawanan Palestina Hamas.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Setidaknya 17.487 warga Palestina telah syahid dan lebih dari 46.480 lainnya terluka dalam serangan udara dan darat yang tiada henti di wilayah kantong tersebut sejak 7 Oktober. Korban tewas Israel mencapai 1.200 orang, menurut angka resmi. (T/R4/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza