Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips di Hari Raya, Jangan Balas Dendam Segala Disantap

Hasanatun Aliyah - Rabu, 10 April 2024 - 07:33 WIB

Rabu, 10 April 2024 - 07:33 WIB

19 Views

Oleh: Hasanatun Aliya, Wartawan MINA 

Hari Raya atau lebaran IdulFitri adalah momentum yang ditunggu-tunggu umat Muslim, terutama muslim di Indonesia menjadikan lebaran sebagai momen berkumpul bersama keluarga tercinta dan ajang silaturahmi terhadap saudara maupun kerabat.

Selain itu, yang menjadi khas menyambut lebaran sebagai kemenangan bagi seorang muslim setelah satu bulan lamanya berpuasa yaitu hidangan, berbagai macam makanan dan minuman disajikan, dari makanan yang umum, khas daerah hingga makanan tradisi keluarga masing-masing tersedia.

Berbagi jenis makanan berat dihidangkan seperti; ketupat, opor, gulai, semur daging, rendang, sambel ati, dan lainnya hingga cemilan seperti nastar, biscuit, aneka coklat, peyek, tapai, kacang bawang dan sebagainya, hal ini membuat seorang kalap makan selama lebaran dan sulit untuk mengendalikan perilaku tersebut setelahnya.

Baca Juga: Tertib dan Terpimpin

Sering kali kita balas dendam saat lebaran, setelah melalui sebulan penuh berpuasa, sehingga ingin menyantap segala jenis hidangan makanan menjadi lalai atau mengesampingkan kesehatan.

Namun, di balik kebahagiaan itu, seringkali muncul tantangan bagi mereka yang peduli akan kesehatan, terutama dalam menghadapi hidangan khas Lebaran yang sering kali tinggi lemak, kolesterol, dan gula.

Bagaimana kita bisa menikmati hidangan tersebut tanpa mengorbankan kesehatan tubuh apalagi saat silaturahmi ke rumah saudara yang tak henti hentinya, dan membuat kita terus-menerus mengonsumsi hidangan Lebaran?

Berikut tips yang harus dilakukan agar tubuh tetap sehat:

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat

Pertama, Makan dan Minum Secukupnya

Salah satu tips yang sering dianjurkan oleh tenaga kesehatan adalah makan secukupnya, jangan berlebihan. Bahkan dalam agama Islam kita tidak dianjurkan berlebihan, sebab Allah Subhanallah wa Taala (SWT) tidak menyukai orang yang berlebihan atau melampaui batas, termasuk dalam perilaku makan. Sehingga ada baiknya agar mengambil pertengahan saat menyantap makanan lebaran, yakni dalam porsi yang tak terlalu kenyang dan tidak sedikit.

Rasullullah Shalallahu Alaihi Wasallam (SAW) menganjurkan kaum muslim untuk makan secukupnya. Bahkan beliau memberitahukan porsi makan yang seimbang, tidak terlalu banyak dan tak sedikit.

Kitabul-Aadab menukil hadits Nabi SAW riwayat Miqdam bin Ma’di Karib. Di mana Miqdam berkata, “Saya mendengar Rasul SAW bersabda:

Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ، وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ، وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

Artinya: “Tidaklah anak Adam memenuhi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah anak Adam mengisi perutnya dengan beberapa suapan yang akan meluruskan tulang rusuknya. Jika harus ditambah, maka sepertiganya untuk makanan, sepertiganya untuk minum, dan sepertiganya untuk bernafas.” (HR Tirmidzi [2280], Ahmad [15648], & Ibnu Majah [3286])

Kedua, Memakan Makanan Halal dan Sehat

Dalam surat an-Nahl ayat 114 Allah berfirman tentang perintah untuk mengkonsumsi makanan halal.

Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat

فَكُلُوا۟ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلًا طَيِّبًا وَٱشْكُرُوا۟ نِعْمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

“Makanlah makanan yang halal lagi baik dari yang Allah telah rezeki kan kepadamu dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS: An Nahl: 114)

Ketiga, Tidak Tidur Setelah Makan

Kebiasaan buruk yang sering kali dilakukan oleh manusia adalah tidur setelah melahap banyak makanan. Menjadi perut penuh atau kenyang, kemudian akibatnya adalah mata berat atau mengantuk dan tidur.

Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati

Menurut dokter spesialis pencernaan, dr Dadang Makmun Sp.D Gastroentero Hepatologi, masalah yang paling banyak dikeluhkan setelah makan adalah efek rasa panas dari lambung yang menjalar ke dada dan tenggorokan. Ini disebut dengan refleks esofagus.

Penelitian oleh University of Ioannina Medical School di Yunani menunjukkan bahwa tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko penyakit stroke.

Penelitian itu juga menyebutkan risiko stroke cukup rendah pada orang-orang yang menunggu 2-3 jam antara sesudah makan dan tidur. Penelitian ini dilakukan pada 500 orang dalam kondisi sehat.

Keempat, Tidak Berolahraga Setelah Makan

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-5] Tentang Perkara Bid’ah

Olahraga sangat dibutuhkan bagi tubuh manusia karena dapat menyehatkan dan meningkatkan kebugaran tubuh. Namun olahraga setelah makan tidak dianjurkan, sebab

dampak olahraga setelah makan yang akan terjadi yaitu, mual, muntah, kram perut, bahkan dapat menimbulkan masalah baru bagi kesehatan.

Kelima, Memakan Buah dan Sayur

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes); Republik Indonesia, buah dan sayur diperlukan tubuh sebagai zat gizi mikro dan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan yang penting bagi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan tubuh.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-4 ] Proses Penciptaan Manusia dan Takdir dalam Lauhul Mahfuzh

Kemenkes menyebut memakan buah dan sayur bisa melancarkan buang air besar, kandungan mineral dan serat yang tinggi dapat meningkatkan kelancaran metabolisme tubuh.

Serat pada buah dan sayur juga dapat membantu memperlambat penyerapan gula sehingga kadar gula di dalam tubuh tidak berlebihan dan stabil, sehingga dapat menurunkan kolesterol.

Memakan buah dan sayur juga bisa menjadi penyeimbang bagi kita dalam menghadapi hidangan khas Lebaran yang sering kali tinggi lemak, kolesterol, dan gula.

Adapun adab makan dan minum dalam Islam, diantaranya;

Baca Juga: [Hadist Arbain ke-3] Rukun Islam

1. Mengucapkan basmalah sebelum makan dan minum.

2. Makan menggunakan tangan kanan dengan tangan dicuci terlebih dahulu atau menggunakan sendok.

3. Menum dengan tangan kanan.

4. Tidak meniup makanan dan minuman.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-2] Rukun Islam, Iman, dan Ihsan

5. Makan dan minum dengan posisi duduk.

6. Mengakhiri makan dan minum dengan bacaan hamdalah, sebagai ungkapan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas rezeki dan nikmat sehat. (A/R5/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Kaya Bukan Tanda Mulia, Miskin Bukan Tanda Hina

Rekomendasi untuk Anda

Makanan khas lebaran di Indonesia. (Sumber: PAN-RB)
Ramadhan 1445 H
Tim pemantau rukyatul hilal Kemenag. (sumber: Kemenag)
Indonesia