Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Menjaga Keseimbangan Karier dan Ibadah bagi Muslimah

Bahron Ansori - 35 detik yang lalu

35 detik yang lalu

0 Views

Ilustrasi: muslimah bekerja di kantor. (Gambar: BMH)

DI ERA modern ini, semakin banyak muslimah yang aktif dalam berbagai bidang karier, mulai dari profesional di kantor hingga wirausaha di rumah. Peran ini tentu menjadi ladang amal dan kontribusi positif bagi masyarakat. Namun, tantangan besar muncul ketika kesibukan dunia kerja mulai menggerus kualitas ibadah. Maka, menjaga keseimbangan antara karier dan ibadah menjadi sebuah keharusan agar keberkahan hidup tetap terjaga.

Pertama, niatkan setiap aktivitas kerja sebagai ibadah. Dengan meluruskan niat, seorang muslimah bisa mendapatkan pahala dari Allah, meskipun ia sedang bekerja. Selama pekerjaan yang dilakukan halal dan tidak bertentangan dengan syariat, maka aktivitas tersebut bisa menjadi bentuk ibadah yang bernilai di sisi Allah.

Kedua, atur waktu harian dengan bijak. Manajemen waktu adalah kunci utama dalam menjaga keseimbangan. Buatlah jadwal yang mencakup waktu kerja, ibadah wajib, ibadah sunnah, waktu keluarga, dan istirahat. Gunakan teknologi seperti alarm atau reminder untuk mengingatkan waktu salat di tengah aktivitas yang padat.

Ketiga, jangan lupakan salat lima waktu. Seberapa sibuk pun aktivitas di kantor atau bisnis, salat adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar. Carilah tempat yang nyaman untuk salat di lingkungan kerja, dan biasakan untuk tidak menunda-nunda waktu salat.

Baca Juga: Panduan Muslimah Menjaga Akhlak Mulia, Jadi Teladan dalam Setiap Langkah

Keempat, manfaatkan waktu luang untuk berzikir atau membaca Al-Qur’an. Di sela-sela pekerjaan atau saat menunggu meeting, seorang muslimah bisa melantunkan zikir ringan seperti tasbih, tahmid, dan istighfar. Aktivitas ini bisa membantu menjaga hati tetap tenang dan terhubung dengan Allah.

Kelima, pilih pekerjaan yang mendukung nilai-nilai Islami. Karier yang ideal bagi muslimah adalah yang tidak mengganggu ibadah, menjaga aurat dan kehormatan, serta memberikan ruang untuk tetap menjalankan kewajiban agama. Jika tempat kerja tidak memungkinkan menjalankan ibadah, maka perlu dievaluasi kembali.

Keenam, hindari lembur yang berlebihan. Bekerja secara produktif di waktu yang ditentukan akan lebih baik daripada mengorbankan waktu ibadah dan istirahat demi mengejar target dunia. Ingatlah bahwa keberkahan rezeki bukan terletak pada jumlahnya, tetapi pada seberapa halal dan berkah ia hadir dalam hidup.

Ketujuh, luangkan waktu untuk ilmu agama. Mengikuti kajian, membaca buku Islami, atau mendengarkan ceramah singkat bisa membantu menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. Jadikan kegiatan ini sebagai “vitamin ruhani” di tengah rutinitas harian.

Baca Juga: Cara Muslimah Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian

Kedelapan, jaga adab dan etika kerja yang Islami. Bersikap jujur, amanah, disiplin, dan profesional adalah bagian dari akhlak Islami yang harus ditunjukkan oleh muslimah dalam dunia kerja. Akhlak ini bukan hanya mencerminkan kualitas diri, tapi juga menjadi bentuk ibadah sosial.

Kesembilan, jalin komunikasi yang baik dengan keluarga. Terutama bagi muslimah yang telah berumah tangga, penting untuk menjaga keharmonisan rumah meski sibuk bekerja. Dukungan dari suami dan keluarga akan membantu menciptakan suasana yang kondusif dalam menjalankan dua peran sekaligus.

Kesepuluh, jangan lupa menjaga kesehatan fisik dan mental. Ibadah yang khusyuk dan karier yang cemerlang tidak akan maksimal jika tubuh mudah lelah atau pikiran tertekan. Konsumsi makanan sehat, istirahat cukup, dan olahraga ringan bisa membantu menjaga stamina dalam beraktivitas.

Kesebelas, mintalah pertolongan Allah dalam setiap langkah. Doa adalah senjata seorang mukmin. Mintalah kemudahan dalam menjalani peran sebagai muslimah pekerja dan hamba Allah. Jangan lupa membaca doa keluar rumah, doa sebelum bekerja, serta doa agar diberi keberkahan dalam rezeki.

Baca Juga: Haji dan Jihad Perempuan

Terakhir, evaluasi rutin keseimbangan yang dijalani. Tanyakan pada diri sendiri: “Apakah shalatku masih tepat waktu?”, “Apakah karierku mendekatkanku pada Allah?”, dan “Apakah aku masih menjaga akhlak sebagai muslimah?” Dengan evaluasi, seorang muslimah bisa terus memperbaiki dan menyempurnakan langkah hidupnya menuju ridha Allah.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Panduan Membina Rumah Tangga Sakinah untuk Muslimah

Rekomendasi untuk Anda

MINA Health
Khadijah
MINA Health
Khadijah