Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tips Meraih Akreditasi Unggul ala Prof Bambang Sudibyo

Rana Setiawan - Ahad, 7 Agustus 2022 - 03:37 WIB

Ahad, 7 Agustus 2022 - 03:37 WIB

4 Views

Surabaya, MINA – Semua mahasiswa pastinya ingin berkuliah di perguruan tinggi dengan akreditasi terbaik.

Akreditasi yang baik akan membantu ulusan kampus tersebut untuk mendapatkan pekerjaan, mengikuti seleksi CPNS, maupun meraih kesempatan beasiswa.

Sayangnya, berdasarkan data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, baru 27 kampus yang sudah mendapatkan peringkat Unggul untuk Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dari total 4.500 kampus se-Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Prof. Bambang Sudibyo, Mantan Menteri Pendidikan Nasional 2004-2009, dalam Webinar SEVIMA belum lama ini, sebagaimana keterangan tertulis SEVIMA yang diterima MINA, Sabtu (6/8).

Baca Juga: Ini Doa Terbaik Dari Keluarga untuk Jamaah Yang Pulang Umrah

“Bahwa setiap lembaga pendidikan tinggi pasti membutuhkan sebuah akreditasi. Namun, belum setiap lembaga pendidikan tinggi saat ini memiliki akreditasi yang unggul. Untuk mendapatkan akreditasi yang unggul, kampus harus memiliki pondasi yang kuat untuk mewujudkannya,” ungkap Guru Besar Universitas Gadjah Mada tersebut.

Dalam Webinar yang dihadiri 200 Rektor dan lebih dari 10.000 civitas akademika Komunitas SEVIMA, Prof. Bambang Sudibyo dan Para Pimpinan Kampus saling berbagi kiat untuk bersama-sama menyukseskan akreditasi di perguruan tingginya masing-masing. Berikut tipsnya:

Pertama, Komitmen Pimpinan dan Lembaga

Komitmen pimpinan sangat berperan penting untuk kampus meningkatkan akreditasi. Karena pimpinan kampuslah yang menentukan bagaimana kemajuan dan kompetensi kampus diciptakan.

Baca Juga: [Hadits Arbain ke-21] Tentang Istiqamah

Kepemimpinan yang baik juga perlu dilanjutkan, dilembagakan sebagai rencana jangka panjang yang berkelanjutan, dan terus didukung oleh segenap civitas akademika. Termasuk perlu didukung para dosen dan mahasiswa.

“Sebuah perguruan tinggi yang kompetitif dan ambisius akan tercipta jika memiliki pemimpin yang ambisius, dan kepemimpinan itu perlu dilembagakan. Sehingga membutuhkan konsep leadership, yang berkelanjutan dan tidak berakhir hanya karena berganti sosok pemimpin atau masa jabatan,” ungkap Prof. Bambang.

Kedua, Mimpi Setinggi Langit dan Memiliki Visi Internasional

Menurut Prof Bambang, akreditasi yang unggul bisa diciptakan berpangkal pada visi dan misi yang unggul pula. Misalnya dengan cara memiliki visi internasional.

Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi

Dengan memiliki visi internasional, maka kualitas pendidikan, pembelajaran, dan pengabdian pada masyarakat di kampus, juga akan mengikuti standar internasional yang unggul dan kompetitif.

Kalau kualitasnya sudah ditargetkan pada level internasional, maka predikat akreditasi yang terbaik nantinya akan mengikuti.

“Visi merupakan sebuah mimpi (cita-cita) perguruan tinggi. Maka dari itu, dibutuhkan mimpi yang setinggi langit agar bisa tercipta suatu pendidikan yang kompetitif, seperti memiliki visi internasional salah satunya,” ujarnya.

Ketiga, Perlu Menjamin Mutu Kampus

Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan

Penjaminan mutu menurut Prof. Bambang Sudibyo juga sangat penting untuk memantau pembelajaran di kampus. Jika mutu kampus baik, maka baik pula akreditasinya nanti.

Penjaminan mutu dapat dilakukan secara substantif (meningkatkan kualitas pembelajaran) maupun administratif (meningkatkan kelengkapan dokumen).

Syarat administratif untuk akreditasi, usul Prof. Bambang, meliputi beragam dokumen mulai dari yang cukup kompleks seperti administrasi perkuliahan, hingga dokumen sederhana seperti data mahasiswa.

Seluruh berkas dan dokumen tersebut dilaporkan ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD-DIKTI) secara berkala, dan akan menjadi dasar penilaian akreditasi.

Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina

“Untuk memastikan Tri Dharma Perguruan Tinggi bisa dilaksanakan dengan baik, maka perlu dipastikan bahwa kampus menerapkan beberapa kegiatan Tri Dharma di dalamnya. Misalnya, melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bisa memberdayakan masyarakat berbasis pendidikan dan penelitian. Kegiatan ini sangat berdampak pada meningkatnya mutu kampus, pendidik, dan juga mahasiswa,” ujarnya.

Keempat, Selalu Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia

Kampus akan terus berkembang jika punya mutu sumber daya manusia yang berkualitas. Karena pada akhirnya, sistem dan fasilitas yang canggih di kampus, yang menggunakan nantinya adalah manusia. Yaitu para dosen dan mahasiswa.

Oleh karena itu, Prof. Bambang Sudibyo mengajak seluruh pemirsa Webinar SEVIMA untuk turut memperhatikan kualitas sumber daya manusia di kampus.

Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?

Karena masa depan pendidikan dengan akreditasi yang unggul, ditentukan oleh kemauan civitas akademika di kampus seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan diri.

“Kualitas pendidikan tenaga pengajar dan tenaga kependidikan dalam sebuah perguruan tinggi harus diperhatikan. Tak hanya itu, seluruh prasarana yang memadai dan anggaran yang memadai juga sangat dibutuhkan oleh sebuah perguruan tinggi agar bisa bermutu unggul. Pastinya ini akan mempengaruhi kualitas perguruan tinggi,” tambahnya.

Senada, Apriliyani selaku Product Research Manager SEVIMA juga menyatakan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan lewat berbagai media berbasis teknologi.

Seperti pelatihan dan seminar online, maupun menyiapkan sistem informasi akademik yang mendukung administrasi dan pelaksanaan akreditasi di perguruan tinggi.

Baca Juga: Suriah dan Corak Bendera yang Berganti

Karena dengan memanfaatkan teknologi, proses persiapan akreditasi di kampus akan lebih mudah dan praktis.

Menurutnya, teknologi dapat menjadi solusi di perguruan tinggi karena ada banyak dokumen akreditasi yang perlu disiapkan.

“Dengan adanya komputer, internet, dan sistem akademik berbasis cloud (Siakadcloud) seperti saat ini, penyiapan dokumen dan kualitas SDM di kampus tersebut tidak perlu dilakukan secara manual. Semuanya jadi lebih mudah dan praktis!,” pungkap Apriliani.(AK/R1/P1)

 

Baca Juga: [Hadits Arbain Ke-20] Malu Bagian dari Iman

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Hari HAM Sedunia: Momentum Perjuangan Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Preneur
MINA Millenia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
Indonesia
Internasional
Khutbah Jumat