Makkah, MINA – Kementerian Agama Republik Indonesia mengimbau seluruh jamaah haji Indonesia agar mewaspadai kondisi cuaca ekstrem di Tanah Suci, khususnya di Makkah. Saat ini, suhu udara pada siang hari dapat mencapai 42 derajat Celcius, sementara malam hari pun tetap panas dengan suhu sekitar 31 derajat Celcius.
Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Ali Machzumi memberikan sejumlah tips agar jamaah tetap sehat dan bugar selama menjalankan ibadah haji. Salah satu yang ditekankan adalah pentingnya mengatur aktivitas agar tidak terlalu menguras tenaga, terutama pada siang hari.
“Melihat cuaca yang sangat terik, kami imbau jamaah untuk melaksanakan salat di Musala hotel saat siang hari. Salat di Masjidil Haram sebaiknya dilakukan pada waktu petang, seperti Magrib, Isya, atau Subuh. Ini penting untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap kuat hingga puncak haji di Armuzna,” ujar Ali, Selasa (13/5).
Ia juga mengingatkan, ibadah haji masih akan berlangsung cukup lama hingga fase Armuzna pada 5 Juni 2025. Oleh karena itu, penghematan tenaga sangat dianjurkan, terutama bagi jamaah lanjut usia. “Jangan terlalu memforsir diri, simpan tenaga untuk puncak haji,” tambahnya.
Baca Juga: Olahraga dan Kesehatan Mental: Hubungan yang Tak Terpisahkan
Selain pengaturan waktu ibadah, Ali juga mengingatkan pentingnya menjaga asupan cairan tubuh. Ia menyarankan jamaah untuk rutin minum air putih minimal dua liter per hari. Mengingat udara Makkah yang kering dan panas, dehidrasi menjadi salah satu ancaman serius bagi kesehatan jamaah.
“Selalu bawa air minum saat beraktivitas di luar. Jangan tunggu haus. Ini penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi,” imbaunya.
Imbauan lainnya termasuk menggunakan penutup kepala atau payung saat beraktivitas di luar ruangan untuk menghindari paparan langsung sinar matahari, serta rutin mengonsumsi vitamin dan memakai kacamata hitam untuk melindungi mata dari silau.
Untuk jamaah gelombang kedua yang datang dari Indonesia melalui Jeddah, Ali mengingatkan agar mereka sudah mengenakan kain ihram sejak dari embarkasi. Mereka juga diimbau untuk mengambil miqat di Yalamlam atau Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan melakukan umrah wajib pada malam hari guna menghindari cuaca siang yang panas.
Baca Juga: Bullying dan Kesehatan Mental Anak Sekolah, Mengapa Kita Harus Peduli?
“Semua langkah ini demi menjaga keselamatan dan kenyamanan jamaah selama beribadah. Cuaca panas di Makkah harus diantisipasi dengan baik agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan,” pungkasnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Manfaat Leunca untuk Kesehatan: Antioksidan, Jantung, dan Diabetes