Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tipu Sultan, Pahlawan India yang Digugat Partai Hindu

Rudi Hendrik - Ahad, 12 November 2017 - 11:13 WIB

Ahad, 12 November 2017 - 11:13 WIB

251 Views

Tipu Sultan. (Gambar: NDTV)

Pemerintah Negara Bagian Karnataka di India selatan merayakan ulang tahun kelahiran ke-268 dari penguasa abad ke-18 dari Kerajaan Mysore.

Peringatan pada hari Jumat, 10 November itu terjadi seiring demonstrasi dari organisasi nasionalis Hindu.

Pemerintah negara bagian yang dipimpin oleh Partai Kongres mengatakan bahwa Tipu Sultan (Sultan Fateh Ali Sahab Tipu) adalah pejuang kebebasan yang berperang melawan penguasa kolonial Inggris. Namun, Partai Bharatiya Janata (BJP) sayap kanan yang merupakan partai oposisi utama di Karnataka, menyebut dia “tiran” dan “fanatik anti-Hindu”.

BJP dan organisasi afiliasinya melakukan demonstrasi di seluruh negara bagian menolak penghargaan terhadap penguasa kontroversial itu, yang sejak tiga tahun lalu diakui oleh pemerintah negara bagian.

Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20

Namun timbul pertanyaan, “Kenapa ada protes terhadap penguasa yang meninggal lebih dari 200 tahun yang lalu?”

Mridula Mukherjee, seorang dosen sejarah di Universitas Jawaharlal Nehru mengatakan bahwa rakyat India tidak berselisih atas Tipu Sultan.

“Hanya orang yang termotivasi oleh ideologi dan politik tertentu yang ingin menciptakan perpecahan,” katanya yang  mengacu pada kekuatan sayap kanan. “Inilah orang terbaik yang mencoba dan melawan penaklukan Barat.”

Demonstrasi terhadap penguasa Muslim

BJP dan dan organisasi induk ideologisnya, Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) menuding bahwa Tipu Sultan adalah seorang fanatik yang menghancurkan kuil dan memaksa orang Hindu masuk Islam selama 17 tahun masa pemerintahannya.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Sejarawan mengatakan bahwa klaim itu adalah bagian dari kampanye kelompok Hindu yang menggambarkan penguasa Muslim sebagai orang barbar dan memusuhi Hindu.

Jalan-jalan yang dinamai raja-raja Muslim dari era abad pertengahan, telah diubah. Bahkan pemerintahan India yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi diduga telah mendorong penulisan ulang buku-buku sejarah agar sesuai dengan agenda nasionalis Hindu.

Pemerintahan BJP di Negara Bagian Uttar Pradesh bulan lalu menyingkirkan Taj Mahal dari brosur pariwisata.

Padahal, ada laporan sejarah yang menyebutkan Tipu Sultan telah mendanai banyak kuil dan vihara. Namun, cerita tersebut tidak disorot, sementara tindakannya yang bertentangan dengan komunitas Hindu sering dilebih-lebihkan.

Baca Juga: 20 Staf Gedung Putih: Biden Gagal Atasi Gaza

“Semua penguasa era pra-modern dan bahkan di era modern, ketika mereka pergi untuk menaklukkan orang lain, ada kekejaman dan kebrutalan yang tak terelakkan, jadi Tipu Sultan tidak unik. Tipu bukanlah seorang Ashoka atau Buddha. Dia penguasa abad pertengahan,” kata Mukherjee.

Pahlawan Pejuang Kemerdekaan

Pawai perayaan kelahiran Raja Kerajaan Mysore Tipu Sultan. (Foto: AP)

Rakesh Sinha, seorang ideolog RSS, mengakui bahwa Tipu Sultan adalah seorang penguasa India dengan “sifat positif dan negatif”.

“Hal yang paling penting bagi seorang penguasa adalah filsafat sosial inklusif, ini hilang dari pemerintahan Tipu. Misinya adalah mengubah agama umat Hindu. Tipu Sultan menentang ide peradaban India, melawan peradaban dan budaya Hindu,” kata Sinha.

Baca Juga: Komunitas Arab di Inggris Desak PM Keir Starmer Hentikan Genosida di Gaza

Namun, Mani Shankar Aiyar, pemimpin senior Partai Kongres dan mantan menteri federal mengatakan, mereka yang menginginkan seorang Hindu Raj (pemerintahan) di sebuah negara sekuler India, akan terus berusaha menemukan contoh-contoh kesalahan di kalangan penguasa Muslim India dan kemudian melebih-lebihkannya.

Tipu Sultan juga dikenal sebagai Tiger of Mysore. Karena keberaniannya, ia terbunuh saat melawan pasukan Inggris di ibu kota Seringapatam pada tahun 1799. Dia juga disebut pejuang kemerdekaan pertama India, sebuah gelar yang telah diberikan oleh pemerintah Karnataka pada tahun 2015.

Tipu Sultan juga dikreditkan dengan modernisasi sistem tentara, jalan dan irigasi.

Dia adalah putra sulung Sultan Haidar Ali dari Mysore.

Baca Juga: Di KTT G20 Brasil, Erdogan Tegaskan Pentingnya Gencatan Senjata di Gaza

Di masa pemerintahannya, Tipu Sultan memperkenalkan sejumlah inovasi administratif, termasuk mata uangnya, kalender lunisolar Mauludi yang baru, dan sistem pendapatan baru yang memulai pertumbuhan industri sutra Mysore.

Dia mengembangkan roket Mysorean yang dilengkapi besi. Dia mengerahkan roket melawan kemajuan pasukan Inggris dan sekutunya selama Perang Anglo-Mysore, termasuk Pertempuran Pollilur dan Pengepungan Seringapatam.

Napoleon adalah salah satu tokoh dunia yang bersekutu dengan Tipu Sultan.

Tipu Sultan dan ayahnya memakai jasa tentara Perancis untuk melatih pasukannya dan bersekutu dengan mereka dalam perjuangan melawan Inggris dan kekuatan lainnya. (AT/RI-1/P1)

Baca Juga: AS Sanksi Organisasi dan Perusahaan Israel Pendukung Kolonialisme

Sumber: Tulisan Zeenat Saberin di Al Jazeera

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Turkiye Konfirmasi Tolak Akses Wilayah Udara untuk Presiden Israel

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Asia