Semarang, MINA – TNI AD akan memiliki tiga pilot muslimah berhijab yang memperkuat korp penerbangan. Ketiga pilot berhijab itu kini menjalani proses pendidikan penerbangan di Pusat Pendidikan Penerbangan Angkatan Darat (Pusdik Penerbad) di Semarang, Jawa Tengah.
Ketiga pilot berhijab, yakni Letda Cpn (K) Tri Ramadhani, Letda Cpn (K) Puspita Ladiba dan Letda Cpn (K) Feny Avisha merupakan tiga taruni lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 2017 yang kini mengukir sejarah menjadi pilot muslimah berhijab pertama di jajaran TNI AD.
Komandan Pusdik Penerbad Kolonel Cpn Catur Puji Santoso mengatakan, ketiganya saat ini menjalani proses pendidikan dan pelatihan selama satu tahun untuk menjadi penerbang TNI AD.
“Mereka masih harus menjalani proses pelatihan dan pendidikan sampai nantinya benar-benar menjadi penerbang di TNI AD,” katanya dalam wawancara dengan MINA, Selasa (4/9).
Baca Juga: Prediksi Cuaca Jakarta Akhir Pekan Ini Kembali Mendung dan Hujan Ringan
Menurutnya, tiga pilot berhijab itu merupakan prajurit pilihan yang telah menjalani proses seleksi dan perekrutan yang ketat dan berat. Meski begitu ketiganya lolos karena memiliki kemampuan dan keunggulan.
“Poses seleksi sangat ketat dan berat, ketiganya berhasil lolos dan terpilih,” kata Catur.
Dikatakan, selain memiliki keunggulan karena mampu lolos seleksi ketiganya memilik karakter kepribadian yang baik dan taat beribadah. Jilbab yang mereka kenakan menjadi bukti keteguhan dan kekuatan pribadinya.
“Mereka sangat rajin berlatih dan disiplin tinggi sehingga rata-rata telah memiliki jam terbang 40 jam. Mereka juga solehah dan taat beribadah,” ungkap Catur.
Baca Juga: Presiden Prabowo, PM Modi Bahas Kemitraan Strategis Indonesia-India
Letda Cpn (K) Tri Ramadhani bersama kedua rekannya Letda Cpn (K) Puspita Ladiba dan Letda Cpn (K) Feny Avisha kepada MINA mengatakan, siap untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara sebagai pilot di TNI AD.
Ketiganya juga bertekad untuk menjadi pelopor bagi wanita-wanita berhijab untuk menjadi pilot penerbang di TNI AD. Diharapkan langkahnya menjadi penyemangat bagi wanita-wanita berhijab lainnya untuk mengikuti jejaknya.
“Hijab bukan halangan untuk menjadi tentara atau pilot tentara,” kata Letda Cpn (K) Feny Avisha.
Bahkan dengan hijab terasa lebih nyaman dan tidak menghambat aktivitasnya sebagai pilot. Wanita berhijab juga harus dapat memberikan atau melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini.
Baca Juga: Pemerintah Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Pekalongan
“Kami bertekad untuk melakukan yang terbaik bagi negara kita,” kata Letda Cpn (K) Tri Ramadhani yang diamini kedua rekannya itu. (L/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Yayasan MATAIN Bersama MINA Gelar Pelatihan Critical Thinking