Sumbawa, MINA – Pasca bencana gempa berkekuatan skala richter pada 5 Agustus 2018 lalu, tidak hanya menghancurkan bangunan maupun infrastruktur yang berada di Lombok, Nusa Tenggara Barat, namun juga sebagian wilayah Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat ikut terkena dampaknya.
Ratusan bahkan ribuan rumah warga yang berada di Kabupaten Sumbawa Barat, yang merupakan wilayah Sektor-3 Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nusa Tenggara Barat (NTB), nampak rusak berat dan roboh akibat bencana gempa.
Dari keterangan TNI yang diterima MINA, Rabu (24/10), prajurit TNI dari Batalyon Zeni Tempur 9/Lang-Lang Bhuana (Yonzipur 9/LLB) Divisi Infanteri 1/Kostrad yang tergabung dalam Kogasgabpad melaksanakan perobohan dan pembersihan rumah warga yang rusak, di Dusun Jembatan Kembar, Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat.
Untuk mempercepat pembangunan kembali rumah warga yang sudah diratakan tersebut, puluhan prajurit TNI Yonzipur 9/LLB dan warga bergotong royong membangun kembali rumah dengan jenis Konvensional dan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), dipimpin oleh Danton 1 SSK Yonzipur 9/LLB Lettu Czi I.B. Made Putra, Selasa (23/10).
Menurut Made Putra, ada dua rumah jenis Risha yang sedang dibangun, yakni rumah milik Bapak Masbhun dan Bapak Hamzah warga Dusun Jembatan Kembar. Pengerjaan jenis Risha ini sudah dimulai sekitar tiga hari yang lalu, dan mudah-mudahan dapat diselesaikan dalam waktu 3 hari kedepan.
Made Putra menambahkan bahwa kegiatan pembangunan kedua rumah Risha tersebut dikerjakan dengan cara gotong-royong bersama warga masyarakat setempat untuk mempercepat proses penyelesaiannya.
“Kami berharap melalui kegiatan gotong-royong dapat mendorong semangat masyarakat untuk bangkit dalam upaya membangun kembali rumahnya yang rusak secara bersama-sama,” katanya. (L/R06/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar