Jakarta, MINA – Pemerintah Indonesia mengirim 44 prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Australia untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sana.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin upacara pemberangkatan pasukan yang tergabung dalam Satgas Garuda RI Operasi Bantuan Penanganan Karhutla di Australia di Skadron udara 17 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (1/2).
Panglima TNI menyampaikan, atas keputusan Pemerintah, TNI diperintahkan untuk mengirimkan pasukan guna membantu penanganan Karhutla yang terjadi sejak beberapa waktu lalu di Distrik Eden negara Australia, demikian dikutip dari keterangan pers Pusat penerangan TNI pada Ahad (2/2).
Secara umum tugas Satgas penanganan kebakaran hutan di Australia adalah membantu Rural Fire Service pada lapis kedua membuka dan membersihkan akses ke pemukiman warga dan jalur-jalur lainnya.
Baca Juga: Dr. Nurokhim Ajak Pemuda Bangkit untuk Pembebasan Al-Aqsa Lewat Game Online
Para prajurit yang akan berangkat adalah duta-duta bangsa dan duta kemanusiaan yang ditugaskan untuk membantu Australia sebagai negara sahabat Indonesia. Tugas ini adalah tugas yang mulia dan penuh dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Untuk itu, laksanakan tugas dan kepercayaan tersebut dengan profesional karena para prajurit tidak hanya membawa nama TNI tetapi juga bangsa dan negara; perhatikan selalu faktor keamanan, laksanakan koordinasi yang ketat dengan Satgas Penanganan Karhutla Pemerintah Australia, laksanakan kerja sama yang baik dengan berbagai instansi yang terlibat di lapangan.
Panglima TNI mengatakan, sebagai negara tetangga Australia berulang kali mengirimkan bantuannya kepada Indonesia saat mengalami bencana alam. Traktat Lombok yang ditandatangani Indonesia dan Australia pada tahun 2006 di antaranya menyebutkan kerja sama dan saling memberi bantuan bila dibutuhkan saat terjadi bencana alam ataupun kondisi darurat.
Satgas Garuda RI Operasi Bantuan Penanganan Karhutla Australia, di pimpin oleh Mayor Czi Wanda Indra Dhanu Abidin dari Menzikon Ditziad, dengan komposisi pasukan yakni 26 personel (Zeni Kontruksi Angkatan Darat), enam personel (Zeni Kontruksi Marinir), empat personel (Faskon TNI AU), satu orang tenaga medis dan enam personel pendukung lainnya.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
Satgas tersebut akan bertugas selama satu bulan, apabila negara Australia masih membutuhkan akan diperpanjang masa penugasannya. (R/R5/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal