Jakarta, MINA – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto mengatakan masyarakat sipil Indonesia memiliki peluang untuk bergabung dengan pasukan perdamaian yang bertugas membantu korban agresi Zionis Israel di Gaza, Palestina.
Agus mengatakan, keberangkatan pasukan perdamaian ke Palestina itu akan diatur oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
“Kemenlu yang akan mengatur ya,” kata Agus saat ditemui Antara di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/6).
Agus menyampaikan, salah satu satuan pasukan perdamaian yang akan diberangkatkan ke Gaza ialah Batalyon Zeni.
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan
Satuan ini bertugas mendirikan berbagai fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, rumah tinggal, tempat ibadah hingga tempat rehabilitasi.
Ia mengatakan, fasilitas umum tersebut akan diisi oleh para ahli di masing-masing bidang dan akan melayani warga Palestina yang menjadi korban serangan pendudukan Israel.
“Nah untuk rehabilitasi butuh personel yang punya kemampuan psikologi untuk trauma healing. Mungkin bisa juga dari sipilnya,” kata Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) itu.
Akan tetapi, Agus tidak menjelaskan lebih rinci soal prosedur yang harus dilewati masyarakat sipil untuk dapat bergabung dalam pasukan perdamaian tersebut.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
TNI sudah menyiapkan 1.394 personel pasukan perdamaian untuk melaksanakan misi perdamaian di Gaza.
Pasukan tersebut nantinya akan bertugas di bidang pengamanan, pembangunan fasilitas umum hingga tenaga medis.
Tidak hanya itu, TNI juga telah menyiapkan bantuan lanjutan untuk dikirimkan ke Gaza berupa KRI yang akan menjadi rumah sakit apung, alutsista tambahan hingga bantuan logistik.
Agus memastikan bantuan tersebut akan dikirimkan jika gencatan senjata telah terjadi di Gaza dan pihak TNI mendapatkan mandat dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).[]
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’raj News Agency (MINA)