Tel Aviv, MINA – Media Times of Israel (ToI) pada Ahad (3/6) memberitakan, tentara wanita yang dituduh telah membunuh relawan medis wanita Palestina, Razan Najjar, telah keluar dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) lebih dua tahun lalu.
Tentara wanita berdarah Amerika Serikat bernama depan Rebecca telah dituduh sebagai penembak jitu yang membunuh Najjar pada Jumat (1/6) sore, saat Najjar sedang menangani korban peserta demonstrasi di dekat pagar perbatasan Gaza.
Foto Rebecca (24) yang berseragam IDF menjadi viral di media sosial dan pemberitaan dunia sebagai terduga penembak Najjar.
Tudingan yang sudah mendunia itu dianggap palsu, sebab Rebecca dilaporkan telah meninggalkan militer Israel sejak dua setengah tahun lalu.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
ToI juga melaporkan bahwa tentara wanita itu tidak pernah menjadi sniper ketika berada di IDF.
Rebecca mengatakan kepada ToI melalui telepon pada Ahad, saat ini dia bekerja untuk program tahun jeda di Israel.
Ia menambahkan bahwa bulan depan dia akan mulai mengajar bahasa Inggris untuk pencari suaka Afrika.
Kemarahan telah meluas di Palestina dan dunia internasional setelah tentara Israel menembak mati Najjar, anggota medis pertama yang terbunuh dalam aksi protes panjang rakyat Palestina di Gaza.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sementara militer Israel mengatakan telah meluncurkan penyelidikan atas kematian Najjar. (T/RI-1/R01)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza