Gaza, MINA – Sebuah toko buku ikonik di Gaza, Samir Mansour, yang hancur dalam serangan udara Israel pada Mei 2021 dibuka kembali.
Sebanyak 100.000 buku di toko tersebut menjadi tumpukan kertas robek yang terperosok dalam abu dan debu akibat 11 hari agresi militer Israel.
“Saya hancur ketika toko itu dihancurkan. Tapi hari ini saya dilahirkan kembali, hari ini adalah ulang tahun baru bagi saya,” kata Mohammed, putra pemilik Samir Mansour seperti dikutip dari Palinfo, Ahad (3/4).
Dengan bantuan sumbangan yang murah hati, toko tersebut berhasil diperbaiki dengan inventaris yang lebih besar dan beragam.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
Pertama dibuka pada tahun 2000 di blok Kota Gaza yang sibuk di dekat tiga universitas, toko buku Mansour populer di kalangan pelajar dan pembaca umum. Yang membuatnya istimewa adalah Mansour dapat memperoleh buku apa pun sesuai permintaan jika tidak tersedia di beberapa perpustakaan Gaza.
Mohammed mengatakan sumbangan sebagian besar datang dari aktivis asing, yang meluncurkan kampanye penggalangan dana di seluruh dunia.
Toko yang berada di bangunan tiga lantai tersebut menampilkan buku anak-anak, novel karya penulis lokal, Arab dan internasional, serta panduan bisnis dan pemrograman. Secara total, toko ini memiliki koleksi 300.000 buku.
“Kehancuran tidak menyakiti kami. Sebaliknya, itu membuat kami kuat,” kata Mohammed ketika puluhan orang memadati pintu masuk toko pada upacara pembukaan. (T/RE1/P1)
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi
Mi’raj News Agency (MINA)