Gaza, MINA – Sebuah toko makanan kesehatan pertama yang hadir di Gaza, palestina, yang menjual berbagai panganan manisan, kue, permen, dan makanan lainnya dengan menggunakan bahan pengganti gula untuk penderita diabetes.
Middle East Monitor (MEMO), melaporkan yang dikutip MINA, Kamis (27/1), Hana Al-Wakeel membuka toko “Rumah Makanan Sehat” itu dua bulan lalu, setelah dokter mata berusia 32 tahun tersebut mengalihkan fokusnya dari perawatan mata ke memasak.
Ide pembukaan toko makanan sehat itu setelah ia mengidentifikasi celah di pasar untuk penderita diabetes dan mereka yang mencari makanan sehat.
Alih-alih gula, ia menggunakan stevia, pemanis yang berasal dari daun tanaman stevia. Daun ini adalah salah satu pengganti gula yang disetujui lembaga pengawas obat dan makanan Amerika Serikat untuk digunakan oleh penderita diabetes, yang harus memantau kadar gula darah mereka dengan cermat.
Baca Juga: Hujan Deras Rusak Tenda-Tenda Pengungsi di Gaza
“(Pelanggan saya) adalah orang-orang yang sedang diet, penderita diabetes dan orang-orang yang menghindari gula putih … orang-orang yang makan sehat dan tidak suka lemak dan minyak,” kata Wakeel kepada Reuters saat berada di dalam toko kecil di Kota Gaza.
Seorang warga Gaza, Emme Moataz (22), yang tengah membeli muffin dan kue di toko tersebut, mengatakan, ia telah mengikuti gaya hidup sehat untuk sementara waktu dan akhirnya dapat menemukan tempat untuk menemukan makanan yang cocok untuknya di toko itu.
“Saya mengambil makanan sehat saya dari mereka sekarang,” kata Moataz.
Wakeel mengatakan orang tua dengan aanak-anak penderita diabetes adalah salah satu pelanggan utamanya.
Baca Juga: Abu Obaida: Sandera Perempuan di Gaza Tewas oleh Serangan Israel
“Banyak anak menderita diabetes dan senang mendengar ibu dan ayah mengatakan mereka membiarkan anak-anak mereka memilih apa yang mereka inginkan tanpa khawatir,” katanya, sambil mencampur cokelat rendah lemak untuk menyiapkan pancake yang akan dijualnya.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sekitar 100.000 orang menderita diabetes di Jalur Gaza, yang berpenduduk 2,3 juta jiwa.
“Saya senang ada orang yang peduli dengan kategori orang ini. Ini memungkinkan untuk datang ke toko yang dijamin, tanpa harus memikirkan ke mana harus pergi,” kata Mahmoud Abu Al-Ouf, seorang pasien diabetes di Gaza. (T/R1/RI-1)
Baca Juga: [POPULER MINA] Perintah Penangkapan Netanyahu dan Layanan di Semua RS Gaza Berhenti
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan