Jakarta, 27 Rajab 1435/26 Mei 2014 (MINA) – Tokoh disabilitas yang cacat fisik, ikut serta berpanas-panasan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, mengajak anak-anak muda untuk empati dengan kemanusiaan.
Gerakan 100 T-Shirt untuk korban daerah konflik diluncurkan pada Ahad (25/5) di Car Free Day menjelang siang, diprakarsai oleh Motees dan ACT (Aksi Cepat Tanggap), serta beberapa komunitas lainnya seperti Desain Komunikasi Visual (info DKV) dan Indonesia Disabled Care Community (IDCC).
Lumpuh yang diderita Habibie sejak kecil karena kelainan genetik, membuatnya hingga kini duduk terkulai di kursi roda, namun pagi itu tidak mencegahnya turut turun ke jalan dalam aksi sosial tersebut.
“Ini tentang kemanusiaan, apa pun bentuknya, saya selalu ikut acara yang bertujuan menarik empati orang,” kata tokoh disable berotak cemerlang yang kini menjadi guru pebisnis internet sukses itu.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Komunitas IDCC yang dipimpinnya, membuat Habibie sering terlibat dalam berbagai gerakan sosial kemanusiaan.
Ketua Motees, Priyo Utomo mengatakan, gerakan itu untuk menggalang dana dari penjualan 100 T-Shirt yang mereka desain dan buat. Hasil penjualan 100 persen akan disalurkan ke korban-korban daerah konflik seperti Palestina, Suriah, Republik Afrika Tengah, Myanmar dan lainnya.
“Kita mengajak umat manusia untuk lebih peduli kepada kemanusiaan. Kita dapat info dari media, ternyata saudara-saudara kita di dunia banyak yang menghadapi kesulitan,” kata Priyo.
Motees adalah suatu gerakan sosial yang mengajak masyarakat untuk berdonasi melalui produk-produk unik dan limited.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Sementara itu, Humas ACT Desmalia Anggraini mengatakan, setiap pembelian satu T-shirt yang sudah didesain oleh Motees, sama dengan menyisihkan satu kaos untuk korban di daerah konflik di dunia.
“Produk ini nanti akan kita lelang lagi yang seratus persen hasilnya akan diberikan kepada saudara-saudara kita di Afrika Tengah,” kata Desmalia.
Gerakan ini akan berjalan selama sebulan ke depan. Dalam aksi itu, dilepaskan seratus balon berwarna merah dan putih sebagai simbol kepedulian Indonesia dengan korban-korban di daerah konflik. (L/P09/P12/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian