Kairo, MINA – Pemimpin Ikhwanul Muslimin terkemuka Essam El-Erian meninggal dunia pada Jumat (14/8) di Penjara Scorpion yang terkenal kejam, selatan Kairo, pada usia 66 tahun, menurut beberapa sumber.
Media lokal, termasuk surat kabar Al-Youm Al-Sabe ‘dan El-Watan melaporkan, El-Erian meninggal setelah menderita serangan jantung di sel tahanannya di penjara Tora yang juga dikenal sebagai penjara Scorpion.
BBC mengutip pengacara El-Erian, yang namanya tidak disebutkan mengatakan, pihak berwenang memberi tahu dia bahwa kliennya meninggal sebab alami, Middle East Monitor melaporkan yang dikutip MINA.
Pengacara menjelaskan, dia dan keluarga El-Erian belum bisa mengunjunginya selama sekitar enam bulan, setelah pihak berwenang menangguhkan kunjungan penjara yang diduga sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari penyebaran virus corona.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
El-Erian bertugas diberbagai posisi di Ikhwanul Muslimin yang saat ini dilarang termasuk menjadi wakil ketua sayap politik kelompok – Partai Kebebasan dan Keadilan, sebelum dia ditangkap setelah kudeta militer terhadap Presiden Mohamed Morsi pada Juli 2013.
Dia dijatuhi beberapa hukuman seumur hidup di tahun-tahun setelah penggulingan Morsi. Organisasi hak asasi manusia telah mengkonfirmasi bahwa semua tuduhan terhadapnya dipolitisasi dan merupakan sarana pembalasan terhadap mantan pejabat yang menolak menerima kudeta terhadap Morsi. (T/R4/B04)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon