Gaza, MINA – Tokoh-tokoh masyarakat Palestina di Gaza mengatakan, rencana perdamaian yang diajukan sepihak oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump hanyalah semakin merampas hak-hak Palestina.
Ismail al-Thawabta, Direktur Kantor Media Pemerintah di Gaza, mengatakan, “Rencana Trump untuk menghentikan perang di Gaza tidak mewakili solusi yang nyata, objektif, atau adil. Sebaliknya, ini adalah upaya untuk memaksakan perwalian baru yang melegitimasi pendudukan Israel dan merampas hak-hak nasional, politik, dan hak asasi manusia rakyat Palestina.” Laporan Quds Press, Jumat (3/10).
Dalam sebuah postingan di platform X, Al-Thawabta menekankan, setiap usulan yang mengabaikan hak-hak Palestina dan memperlakukan Gaza sebagai entitas keamanan yang kedaulatannya dilucuti di bawah administrasi internasional ditolak sepenuhnya oleh pemikiran kolektif nasional Palestina.
Tokoh setempat, Mohammed al-Rantisi mengatakan, “Trump telah menyimpulkan penggantian tentara pendudukan Zionis dengan tentara Zionis Arab untuk membasmi Hamas, dari sudut pandang mereka.”
Baca Juga: Pelanggaran Israel di Gaza Terus Terjadi Sejak 10 Oktober
Dalam konteks yang sama, analis politik Ahmed Al-Tanani mengatakan, “Penentu perlawanan sudah jelas: melindungi rakyat Palestina dan mempertahankan eksistensi mereka di tanah mereka, menolak proyek pengusiran, dan menuntut penarikan pendudukan dari Jalur Gaza.”
Sementara itu, jurnalis Palestina, Abdullah Al-Attar menilai semua yang kita dengar hari ini tentang usulan Amerika tidak lebih dari sekadar awal dari berakhirnya Gaza dan upaya untuk melikuidasi sepenuhnya perjuangan Palestina.
Ia menulis dalam sebuah postingan di X, “Saya telah hidup di bawah genosida selama dua tahun berturut-turut, tetapi kenyataannya, fondasi tragedi ini sudah ada sejak lebih dari 75 tahun blokade, pengungsian, dan pembunuhan. Bagaimana saya bisa mempercayai janji atau inisiatif yang dikeluarkan oleh pihak-pihak yang sama yang memicu Nakba dan pendudukan?” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 90 Warga Gaza Syahid dalam Serangan Udara Terbaru Israel
















Mina Indonesia
Mina Arabic