Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tokoh Masyarakat Labuan: Terima Kasih Relawan Al-Fatah Rescue

Rudi Hendrik - Kamis, 10 Januari 2019 - 01:07 WIB

Kamis, 10 Januari 2019 - 01:07 WIB

4 Views

Tokoh masyarakat Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglan, Banten, KH. Endin Syarifuddin (ketiga dari kiri), koresponden MINA Sakuri (kedua dari kiri) bersama personel tim Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) di Masjid Ashabil Maemanah, Rabu, 9 Januari 2019. (Foto: Sakuri/MINA)

Pandeglang, MINA – Salah seorang tokoh masyarakat Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengucapkan rasa terima kasih kepada para relawan dari Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) yang banyak membantu korban bencana tsunami Selat Sunda.

Mengatasnamakan warga Kec. Labuan, Ketua DKM Masjid Ashabil Maemanah Desa Labuan Ustaz Endin Syarifuddin mengungkapkan rasa syukurnya atas segala bantuan dari tim UAR.

“Kami masyarakat Labuan bersyukur atas segala bantuan-bantuannya. Sangat di luar dugaan, kejadian kemarin tidak ada tanda-tandanya, itu secara spontan, cuaca yang begitu bagus, terang bulan, tidak ada angin, itu secara dadakan,” katanya kepada koresponden MINA, Sakuri pada Rabu (9/1) di masjid tersebut, yang juga dihadiri oleh sejumlah relawan UAR.

Ia mengisahkan tentang bayi berusia lima tahun dari keluarganya yang meninggal oleh tsunami dan seluruh rumah habis diseret ombak pada 22 Desember lalu.

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

Ia masih bersyukur karena anggota keluarganya yang lain masih selamat.

“Saya atas nama warga Desa Labuan, Kec. Labuan, mengharapkan doanya (muslimin Indonesia), semoga keluarga yang meninggal menjadi syahid dan menjadi syafaat bagi keluarga di akherat,” katanya yang diamini oleh para personel UAR.

Menurutnya, bencana tsunami itu menjadi peringatan dan teguran bagi warga di daerah tersebut.

“Mudah-mudahan untuk ke depan kita lebih mawas diri, khususnya bagi warga pinggiran pantai,” tambahnya.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Rabu tanggal 9 Januari 2019, masa tanggap darurat skala provinsi telah berakhir.

Meski demikian, UAR akan melanjutkan aksi kemanusiaannya dengan program trauma healing bagi anak-anak korban bencana tsunami dan melakukan kegiatan rekonstruksi rumah-rumah warga. (L/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia