Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TOKOH MUSLIMAH INTERNASIONAL TUNTUT LINDUNGI HAK-HAK PEREMPUAN

Admin - Sabtu, 28 Maret 2015 - 22:59 WIB

Sabtu, 28 Maret 2015 - 22:59 WIB

949 Views ㅤ

Pada acara konferensi perempuan Internasional Muslimah Hizbut Tahrir bertema “ Perempuan dan Syariah : Memisahkan Realita dan Fiksi”, yang diadakan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (28/3) dilaksanakan serentak dari lima negara yang berbeda yaitu Palestina, Turki, Tunisia dan Inggris. (Foto: Jamilah/MINA)
Pada acara konferensi perempuan Internasional  <a href=

Muslimah Hizbut Tahrir bertema “ Perempuan dan Syariah : Memisahkan Realita dan Fiksi”, yang diadakan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (28/3) dilaksanakan serentak dari lima negara yang berbeda yaitu Palestina, Turki, Tunisia dan Inggris. (Foto: Jamilah/MINA)" width="300" height="200" /> Konferensi perempuan Internasional Muslimah Hizbut Tahrir dilaksanakan serentak dari lima negara yang berbeda yaitu Indonesia, Palestina, Turki, Tunisia dan Inggris. (Foto: Jamilah/MINA)

Bogor, 8 Jumadil Akhir 1436/28 Maret 2015 (MINA) – Tokoh Muslimah Internasional Hizbut Tahrir menuntut hak-hak dan perlindungan atas kaum perempuan dari kekerasan yang telah terjadi kepada kaum perempuan di seluruh dunia.

Konferensi perempuan Internasional Muslimah Hizbut Tahrir bertema “ Perempuan dan Syariah: Memisahkan Realita dan Fiksi”, dilaksanakan di berbagai benua dan terdiri atas pertemuan para perempuan pembuat opini serentak di lima  negara: Palestina, Turki, Tunisia, Indonesiadan Inggris.

Sementara di Indonesia, konferensi yang digagas Muslimah Hizbut Tahrir itu diadakan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu (28/3).

Konferensi itu berlangsung di ruang-ruang elektronik yang akan disatukan melalui orasi langsung yang disiarkan dari masing-masing tempat ke empat lokasi lain, dan juga termasuk pidato yang disampaikan dari Yordania.

Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta

Dalam acara tersebut orasi Muslimah perwakilan dari Tunisia melalui video call-nya mengatakan, Musuh-musuh Islam tidak akan pernah berhenti sedikit pun memalsukan dan menutupi kebenaran Islam di hadapan manusia agar mereka berpaling dari aturan Tuhan mereka dengan melakukan kebohongan, memberikan citra buruk tentang Islam dan menyerang kaum perempuan dengan tipu daya mereka.

“Maka dalam hal ini kita seluruh perempuan dunia harus berhati-hati dan berpegang pada syariat dan tuntunan hukum-hukum Islam agar kita tidak terpedaya dan terjerumus dengan tipudaya mereka maka inilah tantangan kita sebagai muslimah,”jelasnya.

Selain itu, orasi Muslimah perwakilan dari London, Inggris, Dr. Nazreen Nawaz, seorang tokoh aktivis Muslimah London mengatakan, media sekuler telah menciptakan dan mempengaruhi kaum Islam dengan ideologi pemikiran melalui informasi kebohongan-kebohongan tentang Islam.

Menurutnya, kebohongan itu harus dibongkar dan dibuang. “Untuk melakukan hal ini, kita harus terlebih dahulu mengenali sumber-sumber utama dari munculnya fiksi media tentang penistaan syariah atas perempuan ini,” ujarnya.

Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa

Orasi perwakilan Muslimah dari Palestina mengatakan, sudah saatnya problem perempuan ini butuh penyelesaian tuntas, pembuktian dan penjelasan dalam syariah Islam agar perempuan seluruh dunia mendapatkan perlindungan dan hak-hak mereka.

Selda Karademir, Penulis untuk Majalah Koklu Degisim, perwakilan orasi Muslimah dari Turki mengatakan, “Maka kami mewakili muslimah dari Turki menyeru kepada muslimah seluruh dunia mari kita bersama-sama untuk menyelamatkan perempuan dari situasi yang mengerikan saat ini dengan menegakkan kalimat Allah.”

Iffah Ainur Raohmah, Juru bicaraMuslimah Hizbut Tahrir Indonesia menyampaikan tujuan konferensi itu yang berupaya untuk membongkar kebohongan tentang penindasan perempuan di bawah syariah, dan menyajikan visi yang jelas tentang posisi, hak, dan peran perempuan yang benar sebagaimana ditetapkan oleh Islam dan dilaksanakan oleh Khilafah.

“Maka dengan langkah ini telah jelas bahwa hanya penerapan syariah Islam secara sempurna di dalam khilafah yang dapat memberikan masa depan yang cerah bagi kehidupan muslimah,” tegasnya. (L/P005/R05)

Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina

Rekomendasi untuk Anda