Tokoh Palestina: Israel Berusaha Hilangkan Identitas Al-Aqsha

, 22 Rajab 1437/30 April 2016 (MINA) – Sejumlah tokoh menegaskan, pihak penjajah berusaha menghilangkan identitas Masjid Al-Aqsha dengan menangkap para tokoh dan politikus serta mendeportasi secara sistematis.

Ketua Badan Eksekutif Islam dan Khatib Al-Aqsha, Syaikh Ikrimah Shabri mengatakan, selama dua pekan terakhir, tindakan Israel sudah melampaui batas. Melalui sosial media, lanjut Shabri, petinggi Yahudi meminta para pemukim untuk mendatangi Masjid Al-Aqsha, demikian laporan The Palestinian Information Center (PIC) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Persiapan Hari Raya Paskah Yahudi dan perayaan yang memakan waktu sepekan dijadikan Israel sebagai alasan untuk mengerahkan pasukan ke Al-Quds dan penggerebekan besar-besaran pemukim Yahudi untuk menggelar ritual Talmud,” katanya dalam konferensi bertema “Al-Aqsha Mengaduh” di Al-Quds, Jumat (29/4).

Shabri mengatakan, tindakan Israel itu tak akan memancing reaksi apapun dari negara Arab dan Islam seperti Liga Arab. Justru mereka hanya mengalihkan persoalan Al-Quds dan Al-Aqsha ke DK PBB.

“Ini indikator lemahnya Arab dan negara Muslim yang tidak mampu menyelesaikan persoalannya sendiri. Justru saling perang antar negara Arab mendorong Israel makin leluasa terhadap warga Palestina,” tegasnya.

Di lain pihak, penasehat hukum Dewan Pimpinan Urusan Al-Quds, Ahmad Ruwaidi menyerukan semua pihak agar turut serta berusaha mengakhiri perpecahan dan bersatu membela Al-Quds yang saat ini terus diserbu Israel.

Lebih lanjut, ia menambahkan, pemukim Yahudi terus melakukan penggerebekan terhadap Masjid Al-Aqsha untuk menggelar ritual Talmud. Israel juga menangkapi warga Palestina di sana.

“Warga Al-Quds tetap bersikap tegas karena Majid Al-Aqsha adalah bagian dari akidah. Kita tak akan memperkenankan Al-Aqsha dibagi dua,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Akademi Al-Aqsha untuk Pendidikan dan Warisan Sejarah, Najih Bukhairat menegaskan, umat Islam pemilik hak penuh terhadap Al-Aqsha yang tidak mungkin dibagi jadi dua.

“Warga Palestina tak akan membiarkan Israel melakukan tindakan sewenang-wenang dan tidak akan mengubah opini publik soal kesucian Al-Aqsha,” ujarnya.

Menurutnya, kekerasan Israel di Al-Aqsha adalah politik untuk mengusir masyarakat dari Al-Quds dan menghapus identitas Al-Aqsha.

“Warga Palestina tak akan diam dan tak akan menyerah,” pungkasnya. (T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.