Jakarta, (MINA) – Tokoh pendidikan, Wahyu Farrah Dina, mengatakan, game dapat mempengaruhi karakter anak menjadi kecanduan dan bisa menimbulkan kekerasan fisik yang tidak baik bagi anak.
“ Boleh saja anak bermain game untuk melepas perasaan jenuhnya namun kita sebagai orang tua juga bisa memberikan batasan dan pengontrolan mana game yang baik dan yang kurang baik. Namun jika tidak ada batasan anak bermain tanpa mengenal waktu, ini sangat berbahaya bagi tumbuh kembang anak,” kata Farrah, Rabu (20/9) pada acara Pelatihan Akbar dengan tema , “ Praktik Pendidikan Karakter Dan Pendidikan Saintifik Yang Sukses Membangun Akhlak, Daya Pikir Kritis, Dan Kreatifitas Anak”.
Pelatihan diadakan untuk guru-guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) betempat di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, diadakan oleh Pemprov. DKI Jakarta bersama Tim Penggerak PKK dll, berlangsung dua hari, Selasa, Rabu, diikuti 1.200 peserta. Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara hadir pada acara penutupan.
“Biarkan mereka mengembangkan kreatifitas dengan dunianya dengan melakukan kegiatan yang positif, jangan membiasakan anak dikasih gadget dengan beralasan supaya anteng, ” tambahya.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Ia menjelaskan, berawal dari kecanduan game dan akhirnya akan menimbulkan pornografi dari apa yang ia lihat di film, dan di buku komik yang tidak pantas pada seusianya berkali-kali kemudian ia penasaran ingin melakukan.
“ Banyaknya terjadi pergaulan bebas dan narkoba secara tidak sadar berawal dari bermain game yang mengandung kekerasan fisik serta unsur pornografinya,”ujarnya.
“Hampir setengah (41,8 %) dari anak usia 14 -19 tahun melakukan hubungan seks bebas, dan inilah yang harus patut kita waspadai jangan sampai terjadi lagi dengan anak –anak kita, dengan murid – murid kita,” kata Farrah, Guru dari TK Karakter.
“Apa yang harus kita lakukan untuk mencegahnya? Berilah ia kasih sayang sebesar-besarnya, tanamkan nilai agama dan moral, pengawasan, komunikasi positif dengan anak, hindari anak terpapar, dan sebaiknya pemerintah lebih cermat menangani kasus ini dengan menangkal program pornografi,” jelasnya. (R13/P1)
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Mi’’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi