Abuja, Nigeria, 11 Rabi’ul Awwal 1436/2 Januari 2015 (MINA) – Dewan Tertinggi Nigeria untuk Urusan Islam (NSCIA) menuduh pemerintah mengkhianati rakyat Nigeria setelah pantang memberi suara dukungan atas resolusi negara Palestina di Dewan Keamanan PBB awal pekan ini.
“Dengan perkembangan ini, kami merasa bahwa pemerintah Nigeria telah mengkhianati rakyat Nigeria dan menciptakan masalah serius bagi kebijakan luar negeri bangsa,” kata Sekretaris Jenderal NSCIA, Ishaq Oloyeda dalam sebuah pernyataan.
“Itu memang tamparan di wajah semua pejuang kemerdekaan,” tambahnya, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Nigeria tiba-tiba abstain dari pemungutan suara ketika resolusi negara Palestina disajikan dihadapan 15 anggota Dewan Keamanan PBB, Selasa lalu.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kemudian mengatakan, ia telah menelepon Presiden Nigeria Goodluck Jonathan dan Rwanda Paul Kagame untuk membantu menggagalkan pengajuan Palestina.
Resolusi Negara Palestina memerlukan setidaknya sembilan suara untuk berhasil, tetapi hanya delapan negara yang memberikan suara mendukung.
Keputusan Nigeria untuk tidak menggunakan hak pilihnya telah menuai kritik, terutama dari dalam negeri, karena keputusan abstain berarti bertentangan dengan kebijakan luar negeri bagi bangsa terhadap sejarah keputusan pro-Palestina.
“Kebijakan ini telah mengkhianati para pahlawan Nigeria. Oleh karena itu orang-orang di dalam urusan luar negeri kami harus menjelaskan alasan tindakan mereka pada isu-isu Palestina. Itu memang langkah melawan kemerdekaan,” kata Oloyeda.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Banyak pengamat Nigeria dan kelompok-kelompok Muslim menilai Nigeria yang tidak memberikan suara sebagai volte-face (kekalahan dalam sikap) dalam sejarah negara itu.
Nigeria yang sering menyatakan pro-keadilan dan prinsip-prinsip keadilan dalam hubungan luar negeri telah berulang kali memberikan suara mendukung Palestina di PBB.
Tahun lalu, Nigeria mendukung pengakuan Palestina sebagai negara pengamat pada badan dunia itu. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa