Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tolak Kebijakan Pro-Israel, Prof Rashid Khalidi Mundur dari Universitas Columbia

Rudi Hendrik Editor : Ali Farkhan Tsani - 2 jam yang lalu

2 jam yang lalu

9 Views

Prof Khalid Rashidi mengundurkan diri dari Universitas Columbia, AS. (Foto: IMF)

New York, MINA – Sejarawan Palestina-Amerika, Prof. Rashid Khalidi, mengundurkan diri dari kegiatan mengajar di Universitas Columbia, Amerika serikat musim gugur ini, karena menolak kebijakan pro-Israel.

Khalidi mengecam keputusan institusi tersebut yang tunduk pada kampanye pemerintahan Presiden Donald Trump untuk membungkam suara-suara pro-Palestina di kampus. Al Mayadeen melaporkan.

Dalam sebuah surat terbuka yang tegas dan diterbitkan di The Guardian, Khalidi, Profesor Emeritus Studi Arab Modern Edward Said, mengecam penyelesaian senilai $200 juta yang baru-baru ini dicapai Columbia dengan pemerintah federal.

Kesepakatan tersebut, menurutnya, melucuti integritas universitas dan menyerahkan independensi akademik kepada agenda politik yang bertujuan melindungi Israel dari kritik.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bentuk Pemerintahan Baru Jelang Pemilu

“Meskipun saya telah pensiun, saya dijadwalkan untuk mengajar kuliah umum yang panjang tentang topik ini pada musim gugur sebagai ‘dosen khusus’, tetapi saya tidak dapat melakukannya dengan syarat yang telah diterima Columbia dengan menyerah kepada pemerintahan Trump pada bulan Juni,” tulisnya.

Kesepakatan tersebut, yang dicapai di bawah ancaman dihapusnya dana federal, muncul setelah berbulan-bulan protes yang dipimpin mahasiswa menuntut diakhirinya genosida di Gaza, dan divestasi universitas dari institusi-institusi yang terlibat dalam apartheid Israel. Alih-alih membela kebebasan berbicara dan penyelidikan akademis, Universitas Columbia memilih mendukung kriminalisasi terhadap pelaku aksi solidaritas terhadap perjuangan Palestina. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Slovenia Negara Eropa Pertama yang Larang Semua Perdagangan Senjata dengan Israel

Rekomendasi untuk Anda