Washington, 13 Dzulhijjah 1435/7 Oktober 2014 (MINA) – Pemerintahan Barack Obama menolak kritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang kecaman Amerika Serikat (AS) baru-baru ini atas rencana Israel merampas tanah Palestina.
Pekan lalu, para pejabat AS mengutuk persetujuan pemerintah Israel tentang pembangunan permukiman baru di wilayah sensitif Givat Hamatos di Al Quds (Yerusalem) Timur yang diduduki, dan penyitaan bangunan di lingkungan mayoritas warga Palestina itu, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) Selasa.
“Ini bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut rakrat Amerika dan itu bukan pertanda baik untuk perdamaian,” kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam wawancara dengan penyiar CBS Amerika, mengkritik kecaman Washington.
Sekretaris Pers Gedung Putih Josh Earnest merespons kritik Netanyahu dengan mengatakan pernyataan itu “aneh” baginya dan hanya mencoba untuk membela tindakan pemerintah Israel dengan mengatakan “respon kami tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika”.
Baca Juga: AS Pertimbangkan Hapus HTS dari Daftar Teroris
Dia mencatat, pejabat pemerintah dari Republik dan Demokrat menentang “setiap aksi sepihak yang dilakukan Israel telah merusak perdamaian yang selama ini diprakarsai Amerika, termasuk status Al Quds,” katanya.
“Ini adalah nilai-nilai Amerika yang telah membawa kami untuk membela Israel dalam berbagai forum internasional, termasuk berbagai forum di Amerika Serikat sendiri,” kata Earnest.
Di Departemen Luar Negeri, Juru Bicara Jen Psaki juga mengkritik Perdana Menteri Israel. “Saya harus mengatakan itu agak aneh dengan menggunakan istilah ‘nilai-nilai Amerika’. Saat kami jelas memiliki pandangan dan posisi yang konsisten dalam isu ini,” katanya.
Pekan lalu, sayap kanan Israel dari kelompok pemukim, City of David Foundation atau Elad, dilaporkan mengambil alih bangunan di Silwan, sebuah lingkungan mayoritas warga Palestina di Al Quds Timur, menyita tujuh kompleks yang memiliki setidaknya 22 apartemen.
Baca Juga: Mahasiswa Yale Ukir Sejarah: Referendum Divestasi ke Israel Disahkan
“Tindakan itu (perampasan lahan) bertentangan dengan tujuan Israel yang menyatakan negosiasi perjanjian permanen dengan Palestina yang dapat mengganggu keamanan warga Israel maupun Palestina,” tegas Earnest. (T/P001/R03)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)