Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tolak Laporan Palsu Media Barat, Iran Tegaskan Tidak Pernah Perkaya Uranium di Atas 60%

Rudi Hendrik - Senin, 20 Februari 2023 - 14:25 WIB

Senin, 20 Februari 2023 - 14:25 WIB

2 Views

Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi. (Press TV)

Teheran, MINA – Iran dengan tegas menolak laporan media Barat bahwa mereka telah memperkaya uranium ke tingkat kemurnian di atas 60 persen, dengan mengatakan, fasilitas nuklir negara itu tidak pernah memperkaya uranium di atas tingkat itu.

Dikutip dari Press TV, Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi membuat pernyataan sebagai reaksi atas laporan Bloomberg yang mengklaim “Badan Energi Atom Internasional (IAEA) sedang mencoba mengklarifikasi bagaimana Iran mengakumulasi uranium yang diperkaya hingga kemurnian 84%.”

Media itu juga menambahkan bahwa inspektur IAEA telah menemukan partikel uranium yang sangat diperkaya “dalam jaringan pipa yang menghubungkan sentrifugal yang digunakan untuk memisahkan isotop uranium.”

Berbicara kepada kantor berita resmi IRNA Iran, Kamalvandi mengatakan, laporan Bloomberg ditujukan untuk memutarbalikkan kenyataan.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Dia menambahkan bahwa selama proses pengayaan, adanya partikel uranium individu yang diperkaya dengan kemurnian di atas 60 persen tidak berarti bahwa uranium diperkaya pada tingkat di atas 60 persen.

Pejabat itu juga dikutip oleh kantor berita Fars yang mengatakan bahwa keberadaan partikel semacam itu adalah masalah yang benar-benar normal selama pengayaan uranium dan dapat terjadi, bahkan ketika bahan baku yang memasuki kaskade sentrifugal menurun sesaat.

“Yang penting adalah produk akhir dan Republik Islam Iran tidak pernah memulai pengayaan [uranium] pada tingkat di atas 60 persen,” kata Kamalvandi.

“IAEA sangat menyadari bahwa masalah seperti itu terjadi selama pekerjaan [nuklir]. Dalam berbagai kasus di masa lalu, tingkat pengayaan yang berbeda telah diamati dan telah diperhitungkan, dan masalah terbaru ini pasti akan diklarifikasi juga,” katanya.

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Kamalvandi menuding IAEA telah kehilangan posisi profesionalnya yang tidak memihak selama ini.

“Memublikasikan masalah ini melalui media [Barat] sekali lagi menunjukkan bahwa, sayangnya, IAEA telah kehilangan posisi profesional dan tidak memihaknya sejak lama. Ini dengan sengaja memberikan informasi teknis kepada media Barat, dan tanpa diragukan lagi, perilaku ini akan semakin mendiskreditkan organisasi internasional yang penting ini,” katanya. (T/RI-1/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Internasional