Washington, 26 Muharam 1436/19 November 2014 (MINA) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah mengonfirmasi tidak mempertimbangkan dua kelompok Muslim Amerika terkemuka sebagai organisasi teroris, setelah mereka muncul di daftar teroris yang dikeluarkan oleh Uni Emirat Arab(UEA) akhir-akhir ini.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada Selasa kemarin mengatakan pejabat akan menindaklanjuti pengumuman UEA itu, demikian Voice of America yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Organisasi Advokasi Muslim di AS, CAIR, bersama Komunitas Muslim Amerika masuk dalam daftar 80 organisasi teroris di UEA yang diumumkan Senin lalu.
Keputusan UEA itu menuai protes di beberapa kalangan umat Muslim termasuk kelompok-kelompok Muslim AS.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
CAIR dalam sebuah pernyataan resminya mengatakan pengumuman UEA tersebut “aneh dan mengejutkan” sementara, Komunitas Muslim Amerika mengatakan tidak bergaul secara langsung dengan UEA dan “bingung” dengan berita pengumuman itu.
Sebanyak 80 organisasi (sebagian ada yang mengatakan 83), mulai dari kelompok-kelompok militan di Nigeria sampai organisasi kemanusiaan Islam di London masuk dalam daftar organisasi terlarang yang disahkan kabinet UEA.
Kelompok-kelompok yang dianggap “teroris” oleh UEA termasuk Houthi, kelompok oposisi Syiah di Yaman yang telah menangkap sebagian besar wilayah-wilayah di dalam negara itu; juga kelompok Ansar Al-Syariah di Yaman; militan di Sinai Ansar Beit Al-Maqdis dan Al-Qaeda di Maghreb Arab.
Daftar blacklist juga mencakup beberapa badan amal Muslim Amerika dan Eropa dan organisasi kebebasan sipil termasuk Council on American-Islamic Relations, kelompok advokasi Muslim yang bermarkas di Washington DC yang dituduh bergabung dengan ISIS, serta Asosiasi Muslim Inggris dan Islamic Relief, sebuah organisasi kemanusiaan internasional yang berbasis di London.
Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas
Di samping itu, Islah, cabang organisasi Ikhwanul Muslim di UEA juga ikut termasuk dalam daftar tersebut yang mana menurut analis pencantuman daftar organisasi terlarang itu dimaksudkan untuk kepentingan politis dalam negeri saja. (T/R04/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu