Perancis, 21 Shafar 1436/14 Desember 2014 (MINA) – Pemimpin partai Front Nasional Prancis, Marine Le Pen mengatakan, laporan penyiksaan oleh badan intelegen Amerika Serikat, CIA membuka peluang bagi Prancis untuk keluar dari NATO.
Laporan mengenai cara menginterogasi para tahanan telah menuai kritik dari berbagai kalangan internasional. “Kalau memang semua orang marah dengan penyiksaan yang dilakukan oleh AS itu, mari kita tinggalkan NATO,” kata Le Pen dalam wawancara dengan 1 saluran radio Eropa. RT melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.
Laporan penyiksaan CIA kepada publik yang merinci cara CIA melakukan penyiksaan terhadap para tahanan, dirilis oleh Senat AS pada Selasa (9/12) lalu.
Laporan ini menimbulkan pertanyaan serius atas cara-cara kontroversial yang digunakan, termasuk Sleep Deprivation (dilarang tidur selama beberapa hari), water boarding (mengikat tubuh tahanan pada sebuah papan atau meja dengan posisi kaki lebih tinggi daripada kepala, lalu matanya ditutup) dan lain-lain. Dianne Feinstein, ketua panitia, mengakui bahwa teknik ini adalah “penyiksaan,” meskipun kata itu tidak pernah digunakan dalam laporan.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Temuan juga mengungkapkan bahwa pengobatan CIA melanggar mandat hukum, sebagai penyidik mengatakan mereka menemukan bukti penipuan sistematis.
Sejak laporan itu rilis secara umum, beberapa kelompok HAM menuntut para pejabat AS bertanggung jawab atas hal itu.
Pelapor khusus PBB untuk penyiksaan, Juan Mendez mengatakan, laporan itu kemungkinan akan menciptakan momentum yang membawa para pejabat AS ke pengadilan.
Le Pen sebelumnya mengkritik hubungan dekat Presiden Perancis, Francois Hollande dengan AS dan meminta Perancis untuk meninggalkan NATO. (T/P007/R03)
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant