Bandar Lampung, 9 Rabiul Awwal 1436/31 Desember 2014 (MINA) – Peringatan tahun baru masehi 2015 juga ramai dirayakan oleh masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Berbeda dengan yang dilakukan santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Az-Zubair di Desa Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Rabu, (31/12) malam. Mereka secara simbolis membakar terompet perayaan tahun baru dengan pesan perayaan ini merupakan bentuk Tasyabbuh atau ikut-ikutan budaya yahudi.
Pembina dan pengajar TPA Az-Zubair, Ustadz Syahril Al-Adami kepada Miraj Islamic News Agency (MINA) mengatakan, ini bentuk kepedulian kami terhadap penyelamatan akidah umat Islam terutama anak-anak.
“Kami berikan pemahaman kepada anak-anak agar tidak meniru kebudayaan yahudi dan nasrani, masalah akidah harus ditanamkan sejak dini, jauhkan anak-anak dari meniru adat kebiasaan yahudi dan nasrani, “ katanya.
Menurutnya, perayaan tahun baru dengan pesta pora, meniup terompet merupakan syiar keagamaan yahudi yang tidak boleh ditiru.
Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan
“Dahulu orang yahudi merayakan tahun baru pada bulan ke tujuh yaitu bulan Tisyri, di mana mereka meniup alat bernama Shofar yang suaranya seperti terompet, shofar itu sendiri merupakan alat musik tiup atau nama lain dari terompet, ini syiar keagamaan yahudi, haram kita tiru, “ tegasnya.
Dia menambahkan, keramaian perayaan tahun baru juga termasuk pola musuh Islam untuk merusak generasi penerus.
“Ini pola musuh Islam, untuk melalaikan generasi muda Islam, sehingga moral rusak, kita bisa saksikan di pemberitaan di mana penjualan alat kontrasepsi laris menjelang perayaan tahun baru, “ tegasnya.
Dia menghimbau umat Islam untuk memperhatikan pendidikan Islam terutama masalah akidah bagi anak sejak dini.
Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal
“Penanaman akidah yang benar harus dimulai sejak dini, sehingga anak kita bisa memahami akidah Islam ini secara benar dan bisa menjadi generasi penerus yang menjayakan Islam dan kaum Muslimin, “ tegasnya.
Sementara salah seorang santri bernama Dafin, mengatakan dengan ikhlas membakar terompet yang baru saja dibelinya untuk perayaan tahun baru malam ini.
“Baru tadi beli, tapi Ustadz bilang ini kebiasaan orang yahudi dan nasrani, kalau kita ikutan kita sama dengan mereka, naati nggak dapat pertolongan dan perlindungan dari Allah. Yaa ndak apa-apa dibakar, “ ujarnya dengan senyum gembira.(L/K08/P2)
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas