Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tolak ‘Trouble Maker’ Tony Blair, AWG Dorong JK Pimpin Pemerintahan Interim Gaza

Arina Islami Editor : Arif R - 11 detik yang lalu

11 detik yang lalu

1 Views

Jusuf Kalla dan Ismail Haniyeh (Hamas Info)

Jakarta, MINA – Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG), Muhammad Anshorullah, menyambut baik usulan strategis yang disampaikan oleh Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Prof. Hikmahanto Juwana, agar Jusuf Kalla (JK) memimpin pemerintahan interim di Gaza.

Usulan tersebut disampaikan Hikmahanto di Jakarta pada Selasa, (14/10) sebagai alternatif atas nama kontroversial yang diusulkan Amerika Serikat.

AWG menilai JK adalah sosok yang jauh lebih realistis, adil, dan independen untuk memimpin transisi di Gaza, alih-alih mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang disebut-sebut dalam proposal gencatan senjata Presiden AS, Donald Trump.

‘Proposal damai 20 poin Trump’ mengusulkan pembentukan Dewan Perdamaian (Board of Peace) atau otoritas transisi yang akan diketuai oleh Trump dan melibatkan Tony Blair untuk mengawasi administrasi Gaza, mengutip The Cairo Review of Global Affairs).

Baca Juga: MER-C Bangun Fasilitas WASH di Kamp Al-Nuseirat, Gaza Selatan

Anshorullah secara tegas menolak keterlibatan Blair, menyebutnya sebagai ‘Trouble Maker’ di kawasan Timur Tengah. Rekam jejak Blair dipandang sangat kontroversial dan tidak dapat diterima oleh banyak pihak, terutama di dunia Islam.

Kontroversi utamanya adalah peran Blair saat menjabat PM Inggris yang menjadi pendukung utama Presiden AS George W. Bush dalam Invasi Irak tahun 2003.

Invasi yang tidak memiliki mandat PBB dan didasarkan pada laporan intelijen yang belakangan diakui tidak akurat mengenai “senjata pemusnah massal” Irak, telah mengakibatkan krisis dan kehancuran masif, sehingga Blair dicap sebagai “penjahat perang” oleh sejumlah kalangan dan aktivis.

“Alih-alih membiarkan Tony Blair yang dikenal sebagai ‘Trouble Maker’ di kawasan Timur Tengah itu memimpin pemerintahan interim Gaza, memilih Jusuf Kalla (JK) menjadi langkah yang jauh lebih realistis, adil, dan independen,” ujar Anshorullah kepada MINA di Jakarta, Selasa (14/10).

Baca Juga: Heboh! Tayangan Trans7 Dinilai Hina Dunia Pesantren

Menurut Ketua Presidium AWG ini, JK memiliki kapasitas moral dan politik yang mumpuni. Hal ini ditopang oleh rekam jejaknya sebagai mediator ulung dalam berbagai konflik, termasuk di Poso, Aceh, hingga Afghanistan.

Anshorullah menekankan bahwa JK, sebagai tokoh yang dikenal moderat dan memiliki jaringan luas di dunia Islam, adalah nilai tambah penting dalam membangun stabilitas dan menggerakkan kembali ekonomi Gaza.

“Beliau terbukti berhasil menjadi mediator dalam berbagai konflik… Dengan pengalaman itu, JK memiliki kapasitas moral dan politik untuk berperan dalam rekonstruksi Gaza pascagencatan senjata,” jelasnya.

AWG menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mendukung usulan Prof. Hikmahanto ini sebagai wujud nyata peran dan solidaritas Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Baca Juga: Menko PM: Pemerintah Wajib Bantu Pembangunan Ponpes Al Khoziny Lewat APBN

AWG juga meminta Presiden RI, Prabowo Subianto, agar membawa dan memperjuangkan usulan penunjukkan Jusuf Kalla ini langsung kepada Presiden AS, Donald Trump, sebagai langkah Indonesia untuk memastikan kepemimpinan transisi Gaza yang adil dan independen. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BMKG: Cuaca Jakarta Didominasi Berawan, Kepulauan Seribu Berpotensi Hujan Ringan

Rekomendasi untuk Anda