Yerusalem, MINA – Polisi di Yerusalem bentrok dengan ratusan demonstran ultra-Ortodoks yang memblokir lalu lintas dan mengganggu layanan kereta api di kawasan Yerusalem, pada Rabu (28/11) waktu setempat.
Demonstran protes atas penangkapan seorang warga Yahudi yang menolak wajib militer.
Para pengunjuk rasa duduk-duduk di jalan dan di rel kereta api di persimpangan Jaffa Road, dekat stasiun bus pusat dan pintu masuk lalu lintas utama ke kota.
Baca Juga: Jumlah Korban Syahid di Gaza Jadi 48.329 Sejak Oktober 2023
Mereka meneriakkan “Kami akan mati dan tidak akan direkrut.” Times of Israel melaporkan.
Polisi mengatakan, 30 orang ditangkap karena demonstrasi itu sebagai pertemuan ilegal.
Lalu lintas di dalam dan di sekitar ibukota macet total selama berjam-jam karena protes.
Aksi serupa sering dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, dalam protes besar terhadap rancangan wajib militer IDF terhadap warga Yahudi sekte ekstremis yang dikenal sebagai Fraksi Yerusalem.
Baca Juga: Tawanan Israel Cium Kening Pejuang Hamas saat Dibebaskan
Menurut laporan media, para pemimpin komunitas ultra-Ortodoks menyerukan protes setelah salah satu anggotanya, Yitzhak Aryeh, ditangkap oleh polisi yang melakukan pemeriksaan rutin pada Senin malam, karena menolak wajib militer.
Banyak orang di komunitas ultra-Ortodoks menghindari layanan wajib militer yang berlaku bagi sebagian besar orang Israel. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Milisi Israel Bakar Rumah dan Kendaraan Warga Badui Palestina di Yerusalem