Yerusalem, MINA – Polisi di Yerusalem bentrok dengan ratusan demonstran ultra-Ortodoks yang memblokir lalu lintas dan mengganggu layanan kereta api di kawasan Yerusalem, pada Rabu (28/11) waktu setempat.
Demonstran protes atas penangkapan seorang warga Yahudi yang menolak wajib militer.
Para pengunjuk rasa duduk-duduk di jalan dan di rel kereta api di persimpangan Jaffa Road, dekat stasiun bus pusat dan pintu masuk lalu lintas utama ke kota.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Mereka meneriakkan “Kami akan mati dan tidak akan direkrut.” Times of Israel melaporkan.
Polisi mengatakan, 30 orang ditangkap karena demonstrasi itu sebagai pertemuan ilegal.
Lalu lintas di dalam dan di sekitar ibukota macet total selama berjam-jam karena protes.
Aksi serupa sering dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, dalam protes besar terhadap rancangan wajib militer IDF terhadap warga Yahudi sekte ekstremis yang dikenal sebagai Fraksi Yerusalem.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Menurut laporan media, para pemimpin komunitas ultra-Ortodoks menyerukan protes setelah salah satu anggotanya, Yitzhak Aryeh, ditangkap oleh polisi yang melakukan pemeriksaan rutin pada Senin malam, karena menolak wajib militer.
Banyak orang di komunitas ultra-Ortodoks menghindari layanan wajib militer yang berlaku bagi sebagian besar orang Israel. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza