Dhaka, MINA – Topan Mocha Menghantam Myanmar dan Bangladesh. Bantuan kemanusiaan dibutuhkan segera.
Akibat bencana alam tersebut, puluhan ribu keluarga termasuk para pengungsi terlantar di Myanmar dan di Bangladesh, sebagaimana laporan yang diterima MIN, Selasa (23/5).
Topan Mocha, yang membawa angin dengan kecepatan hingga 210 kpj (130 mph), dapat membawa gelombang laut setinggi 12 kaki (4 m) yang memengaruhi lebih dari 2 juta orang yang sebagian besar tinggal di negara bagian Rakhine dan Chin di Myanmar.
Tetapi lebih banyak lagi yang bisa menderita karena badai bergerak ke pedalaman dari Teluk Benggala, demikian keterangan yang dikutip MINA, Selasa (22/5).
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
“Menyelamatkan nyawa adalah prioritas utama kami,” kata pejabat bantuan bencana Mijanur Rahman di Bangladesh.
Bangladesh telah mengevakuasi sekitar 300.000 orang sebelum badai diperkirakan melanda daratan sekitar tengah hari.
Pekerja bantuan mengkhawatirkan dampak badai terhadap lebih dari satu juta pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp-kamp di kota pantai Cox’s Bazar dekat jalur topan.
Mereka sangat membutuhkan bantuan darurat setelah terjadinya bencana Topan Mocha di wilayah tersebut.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Tempat berlindung dan infrastruktur penting lainnya telah diratakan dan fasilitas masyarakat musnah, membuat ribuan orang dalam bahaya.
Laporan di televisi negara MRTV mengatakan bahwa empat tentara dan 24 penduduk lokal di Rakhine, selain 117 warga Muslim Rohingya, telah tewas akibat Topan Mocha.(R/R8/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan