Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Topan Wipha Terjang Filipina, Kota Quezon Dilanda Banjir Parah

Widi Kusnadi Editor : Rudi Hendrik - 23 detik yang lalu

23 detik yang lalu

0 Views

Manila, MINA – Topan Wipha menerjang wilayah Filipina dan menyebabkan banjir parah di sejumlah daerah, termasuk Kota Quezon, pada Senin (21/7). Hujan deras yang terus mengguyur selama beberapa hari membuat sebagian besar wilayah kota terendam banjir dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter.

Akibatnya, aktivitas masyarakat lumpuh. Sejumlah jalan utama tidak bisa dilalui kendaraan, memaksa banyak warga terjebak di rumah atau tidak bisa berangkat bekerja. Pemerintah setempat telah mengeluarkan imbauan agar warga tetap berada di rumah atau segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Al-Jazeera melaporkan.

Bendungan Wawa dan La Mesa di Quezon dilaporkan dalam kondisi kritis dan nyaris meluap akibat tingginya debit air. Jika kedua bendungan tersebut tidak mampu menahan volume air, dikhawatirkan banjir akan semakin meluas dan menimbulkan kerusakan lebih besar.

“Hingga akhir pekan lalu, sedikitnya tujuh orang dilaporkan hilang dan lebih dari 90 ribu warga telah dievakuasi ke pusat-pusat pengungsian,” demikian menurut laporan otoritas bencana Filipina.

Baca Juga: AS Akan Tinggalkan UNESCO

Pemerintah Filipina, bersama dengan tim penyelamat dan relawan, kini terus berupaya mengevakuasi warga yang masih terjebak di daerah rawan banjir, serta mendistribusikan bantuan logistik seperti makanan, air bersih, dan perlengkapan darurat ke lokasi-lokasi terdampak.

Topan Wipha merupakan badai tropis yang tergolong kuat, dan membawa angin kencang serta curah hujan ekstrem saat melintasi Filipina. Saat ini, topan tersebut telah bergerak menjauh dari wilayah Filipina menuju Laut China Selatan dan diperkirakan menuju wilayah pesisir selatan China, termasuk Hongkong.

Lembaga meteorologi Filipina (PAGASA) memperingatkan bahwa meski pusat badai telah bergerak keluar, sisa-sisa hujan dan angin kencang masih akan terasa di sejumlah wilayah, dan masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi longsor serta banjir susulan.

Topan ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam di kawasan Asia Tenggara yang rawan dilanda badai tropis, terutama di masa perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem semakin sering terjadi. []

Baca Juga: Universitas Pisa Putus Hubungan dengan Dua Universitas Israel

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda