Al-Quds, MINA – Kelompok ekstrimis atau orang-orang fanatik Yahudi yang memperingati hari raya Yahudi Sukkot pada Senin (27/9) melanjutkan pelanggaran mereka terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa di kota tua Yerusalem.
Kementerian Urusan Yerusalem Otoritas Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan, orang-orang fanatik itu mengibarkan bendera Israel selama tur provokatif mereka ke situs suci pada Senin (27/9) pagi ini, WAFA melaporkan.
“Apa yang terjadi di Al-Aqsa adalah pelanggaran berat dan serius dan upaya menciptakan fait accompli baru untuk mengubah status quo agama dan sejarah yang ada di sana sebelum pendudukan Israel pada tahun 1967,” jelasnya.
Kementerian mengatakan, kelompok-kelompok ekstremis dengan sengaja memanfaatkan hari libur Yahudi untuk menodai Masjid (Al-Aqsa), kegiatan massal mereka itu mengenakan kostum agama, mencoba melakukan ritual, berbaring di tanah, dan memprovokasi perasaan umat Islam di masjid, di Yerusalem, dan di seluruh dunia.
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan
Ratusan fanatik Yahudi berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa saat liburan Sukkot selama seminggu ini. Mereka diizinkan masuk ke kompleks suci dalam kelompok dan dikawal polisi Israel yang memandu tur merekake situs suci sampai mereka meninggalkan kawasan itu.
Kelompok ekstrimis Yahudi sering melakukan ritual saat kunjungan, yang mereka gunakan untuk mendidik orang lain (kelompoknya) mengubah situs Muslim menjadi tempat ibadah Yahudi.
Kementerian Urusan Yerusalem mengatakan, penyusupan ini terjadi pada saat orang-orang fanatik Yahudi menyerukan untuk mengizinkan mereka mengadakan kunjungan ke Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam, sementara juga menyerukan agar menghancurkan masjid seluruhnya dan membangun kuil Yahudi di atas lokasi itu.
Ia memperingatkan, tindakan seperti itu dapat membawa konsekuensi yang mengerikan dengan hasil yang menyedihkan. (T/R6/P1)
Baca Juga: Palestina Tolak Rencana Israel Bangun Zona Penyangga di Gaza Utara
Mi’raj News Agency (MINA)