Riyadh, MINA – Setidaknya 25 transaksi senilai lebih dari US$ 50 miliar telah ditandatangani di konferensi Insiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh, Arab Saudi.
Kontrak yang terjadi pada hari pertama acara itu termasuk apa yang digambarkan sebagai 12 transaksi mega, demikian Arab News melaporkan yang dikutip MINA.
Di antara proyek yang diumumkan pada hari Selasa (23/10) di depan audiensi para bankir internasional, investor dan pemimpin pemikiran, adalah fase kedua dari proyek kereta api kecepatan tinggi Haramain.
Kesepakatan itu terjadi untuk sektor energi dan transportasi meskipun ada boikot oleh beberapa pimpinan perusahaan besar dunia menyusul terbunuhnya jurnalis Jamal Khashoggi di kedutaan Saudi di Turki awal bulan ini.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
Sejumlah proyek transportasi umum utama, termasuk pengembangan proyek Jembatan Darat Saudi, jalur rel yang menghubungkan pantai Laut Merah dengan Riyadh, di antara penawaran yang ditandatangani.
Proyek-proyek infrastruktur berskala besar semacam itu membentuk bagian penting dari cetak biru Visi 2030 Arab Saudi untuk diversifikasi ekonomi dan sosial. Ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan historis negara pada pendapatan minyak dan gas dengan berinvestasi di industri baru yang juga akan menyediakan lapangan kerja bagi penduduk muda Kerajaan.
Kesepakatan lain yang terjadi pada Selasa adalah dengan perusahaan Trafigura, Total, Hyundai, Norinco, Schlumberger, Halliburton dan Baker Hughes.
Raksasa minyak Saudi Aramco menandatangani 15 perjanjian awal senilai US$ 34 miliar.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
CEO Total Patrick Pouyanné mengatakan pada pertemuan itu bahwa produsen minyak dan gas Perancis akan mengumumkan jaringan ritel di Kerajaan dengan Saudi Aramco.
Dana Investasi Langsung Rusia senilai US$ 10 miliar juga memiliki kehadiran besar di acara tersebut, yang dipimpin oleh Kirill Dmitriev.
Dana Investasi Publik Arab Saudi (PIF), pendukung utama dari acara tersebut, mendorong agenda reformasi ekonomi Kerajaan.
Direktur Manajer PIF Yasir Al-Rumayyan mengatakan, dana tersebut telah diinvestasikan pada 50 atau 60 perusahaan melalui Dana Visi Grup SoftBank dan akan membawa sebagian besar bisnis tersebut ke Kerajaan. PIF telah berkomitmen untuk menginvestasikan US$ 45 miliar dalam Dana Visi.
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon
Acara FII yang memulai debutnya di Kerajaan tahun lalu, akan berakhir hari Kamis (25/10).
Menteri Komunikasi dan TI Arab Saudi Abdullah Al-Sawahah memuji kecepatan perkembangan Arab Saudi di dunia digital dan mengatakan, “Kami bergerak dengan kecepatan cahaya untuk menjadi pusat teknologi di kawasan ini.” (T/RI-1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng