Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trauma Perang di Gaza, Kasus Bunuh Diri Tentara Israel Melonjak

sri astuti Editor : Arif R - Jumat, 11 Juli 2025 - 10:10 WIB

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:10 WIB

34 Views

Ilustrasi proses evakuasi tentara Israel tewas dan terluka. (Foto: Quds Press)

Tel Aviv, MINA – Media Israel melaporkan pada Kamis (10/7), penemuan seorang tentara cadangan yang tewas di permukiman ilegal Har Homa di al-Quds yang diduduki.

Insiden ini terjadi di tengah lonjakan kasus bunuh diri di kalangan tentara pendudukan Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023.

Menurut Haaretz, jumlah bunuh diri di kalangan pasukan pendudukan Israel telah naik ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak perang dimulai. Demikian dikutip dari Almayadeen.

Laporan tersebut mengungkap, antara 7 Oktober dan akhir tahun 2023, tujuh tentara bunuh diri, sementara 21 kasus bunuh diri tercatat pada tahun 2024. Sejak awal tahun 2025, sekitar 14 tentara dilaporkan tewas karena bunuh diri.

Baca Juga: Kelaparan Masih Melanda Gaza Meski Bantuan Masuk, 88 Anak Syahid

Meskipun trennya meningkat, pasukan pendudukan Israel menolak untuk mengungkap jumlah resmi bunuh diri untuk tahun ini, dan menyatakan mereka baru akan merilis laporan lengkap pada akhir tahun 2025.

Kerahasiaan ini telah menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dalam komando militer, terutama karena trauma psikologis di antara pasukan terus meningkat.

Selama akhir pekan, seorang tentara pendudukan lainnya dilaporkan bunuh diri setelah menderita tekanan psikologis yang parah pasca penempatannya di Gaza dan Lebanon selatan.

Dampak kesehatan mental akibat perang telah menjadi isu kritis bagi rezim Israel, terutama karena laporan menunjukkan kekurangan personel yang parah di jajarannya.

Baca Juga: Pemukim Ilegal Israel Kembali Serbu Masjid Al-Aqsa

Sebagaimana dilaporkan oleh Haaretz, militer Israel telah mulai merekrut anggota cadangan yang menderita trauma dan kondisi psikologis lainnya, meskipun mereka sedang menjalani perawatan.

“Karena tentara kami tidak berkomitmen untuk bertempur, kami terpaksa merekrut individu yang kondisi mentalnya tidak stabil,” Seorang komandan mengatakan kepada surat kabar tersebut.

“Kami bertempur dengan apa yang kami miliki, meskipun kami yakin kondisi psikologis mereka tidak stabil,” tambahnya.

Menurut Haaretz, dua tentara yang baru-baru ini dipanggil kembali melakukan bunuh diri, yang semakin mempertajam pengawasan terhadap penanganan masalah kesehatan mental oleh militer.

Baca Juga: Pejabat HAM PBB: Negara yang Tidak Menekan Israel ‘Mungkin Terlibat’ Genosida di Gaza

Jumlah total kasus bunuh diri tentara Israel sejak 7 Oktober 2023, dilaporkan telah mencapai setidaknya 35 kasus pada akhir tahun 2024.

Sumber-sumber informasi mencatat, militer menguburkan beberapa tentara yang tewas karena bunuh diri tanpa mengadakan pemakaman militer atau mengeluarkan pernyataan resmi.

Seorang perwira mengatakan kepada Haaretz bahwa militer baru-baru ini menekan tentara untuk terlibat dalam pertempuran, tetapi menghadapi kesulitan dalam memobilisasi mereka untuk bertugas.

Laporan tersebut juga mengungkap manipulasi dalam tingkat kepatuhan yang dipublikasikan, dengan baik perwira maupun tentara mengonfirmasi  angka resmi tidak secara akurat mewakili tingkat partisipasi sebenarnya di antara para prajurit cadangan.

Baca Juga: Obama: Kelaparan Gaza yang Diciptakan Israel Tidak Beralasan

Sumber keamanan menekankan kepada surat kabar tersebut bahwa militer Israel perlu meningkatkan jumlah pasukannya empat kali lipat untuk mengendalikan titik-titik kunci di Jalur Gaza. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: WFP: Gencatan Senjata Satu-satunya Cara untuk Pastikan Bantuan Sampai Gaza

Rekomendasi untuk Anda